Mentari menyembul di lereng-lerengPada cahaya lembut
Menyapa pucuk-pucuk
Lalu menitikkan embun dedaunan
Sepagi ini aku
di sini
Masih seperti
kemarin
Berbaju putih bawahan abu-abu
Seperti minggu lalu
Aku menunggumu
Di kelas, kursi
reot kantin, rindang mahoni, gazebo, dan tumpukan buku-buku
Mencari wujudmu
di antara riuh adik-adik kelas
Nihil
Semalam kalian berjanji
Bertemu di tempat ini
Dalam balutan
putih abu-abu
Bercanda sedikit
membully
Ngerumpi tokoh-tokoh
idola
Atau berdecak
kagum tentang si dia yang ayu tanpa polesan
Kelas sepi
Kursi-kursi menjadi
bisu
Meja-meja berdebu
Lalu mematung,
melongo melihatku masih di sini
Menempuh jarak
beribu kilo
Mengais
serpihan ilmu yang terserak di belantara kota
Atas nama
cita-cita
Atas nama masa
depan
Atas nama cinta yang pernah lirih membisik
Aku masih tak
percaya dan berharap ini ilusi
Lalu kusentuh dinding kelas kita berlekuk rayap
Mengeja sebait aksara
“Semoga reuni menyatukan kita dalam ragam warna!”
Wahyudi Hamarong, 13/02/2023
Posting Komentar untuk "Tiba-Tiba Aku Sadar"