Hari ini minggu, tepatnya 19
Oktober 2025. Saya lagi duduk santai di depan rumah sambil melihat kupu-kupu
warna-warni mengepakkan sayap menghisap madu dari bunga yang bermekaran di
depan rumah. Di dalam pekarangan beberapa ekor ayam yang seliweran sejak tadi menunggu asupan pakan dari tuannya. Sudah
kebiasaan memang sebelum matahari terasa panas mereka sudah mematuk makanan
yang disiapkan. Macam-macam, bisa biji jagung, nasi sisa semalam, atau daging
ikan yang tak habis disantap anggota keluarga. Dari belakang , istri menghidang
secangkir kopi dan sepiring pisang goreng panas. Saya hanya senyum tanda terima
kasih untuknya.
Saya masih asik dengan gawai tatkala
seorang gadis tetangga lewat di depan rumah dalam balutan baju adat suku Mandar, baju Pokko. Meskipun agak transparan tapi dalamannya tetap ada. Semacam singlet. Wajahnya
oval dan bersih dengan rambut hitam
tebal melewati bahu. Dari kedua bola
matanya melengkung alis tebal di atasnya. Bulu matanya juga lentik dalam sapuan
eye shadow yang serasi. Dari daun telinganya sepasang anting emas menggantung berkilauan diterpa mentari. Masih
dari gadis yang sama lengannya mengayun gemulai dalam lingkar gelang emas
sepasang. Sekilas tampak juga cincin emas di jari manisnya.
Seusai gadis itu pergi, saya jadi
teringat kepada pacar yang kini jadi istriku. Ketika akad nikah dulu, salah
satu mahar yang disebutkan adalah emas sekian-sekian karat. Hal ini lumrah di
mana-mana. Emas menjadi tolok ukur kemapanan, jaminan, dan tolok ukur ekonomi perorang,
keluarga, bahkan komunitas.
Dalam sejarahnya, emas adalah unsur
kimia yang ditemukan sejak jaman prasejarah. Emas pertama kali di temukan di Kerajaan
Lydia, Kawasan Asia Timur. Lebih tepatnya di Turki sekitar tahun 600-625 SM.
Oleh raja Croesus, emas dijadikan sebagai koin dan alat tukar resmi. Sebelum
itu di Spanyol telah ditemukan bongkahan-bongkahan emas sekitar tahun 40.000
SM. Di Mesir emas dianggap sebagai “daging para dewa” dan digunakan dalam ritual
keagamaan dan simbol status. Pada
tahun 3.600 SM, masyarakat Mesir menciptakan teknik peleburan emas, yang
kemudian dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia pada tahun 2.600 SM untuk membuat
perhiasan.
Emas dalam perkembangannya mulai
meluas penyebarannya ke berbagai belahan
dunia di sekira 1.800 tahun melalui jalur pedagangan. Cina dan India menjadi negara utama dalam pertukaran emas
dan sutra serta hasil bumi lainnya.
Hingga saat ini, emas terus
mempertahankan statusnya sebagai aset berharga. Jika dahulu digunakan sebagai
alat tukar utama, kini emas lebih sering dimanfaatkan untuk investasi.
Stabilitasnya dianggap lebih unggul dibandingkan aset lain, meski nilainya sempat
tergerus selama Perang Dunia I. Pada tahun 1929, dunia mulai beralih dari
standar emas ke penggunaan mata uang fiat seperti dolar AS.
Di zaman sekarang, emas hadir dalam
berbagai bentuk, seperti perhiasan, batangan, atau koin investasi. Selain untuk
mempercantik diri, emas sering dijadikan aset yang mudah dicairkan saat
kebutuhan mendesak. Sebagai investasi jangka panjang, emas menjadi pilihan
utama untuk melindungi nilai kekayaan dari inflasi atau fluktuasi ekonomi.
Mengutip laman https://www.finpedia.id.
Website ini memaparkan 10 mampaat emas dari dulu sampai sekarang sebagai berikut:
1. Alat tukar. Emas sudah dikenal sejak ratusan
tahun yang lalu dan sudah diyakini sebagai alat ukur kekayaan. Orang pada masa
lalu pun menggunakan emas sebagai alat tukar yang sah. Logam ini dipakai untuk
ditukar dengan bahan makanan, pakaian, dan juga kendaraan. Biarpun zaman sudah
berkembang, emas juga masih dipakai oleh sebagian orang sebagai alat tukar.
Emas logam atau perhiasan berbahan emas sering menjadi jaminan dalam aktivitas
pinjam-meminjam. Ada juga beberapa negara yang menggunakan emas sebagai alat untuk
menjaga kestabilan ekonomi.
2. Bahan bangunan. Tidak sedikit bangunan yang
memanfaatkan emas sebagai salah satu materialnya. Tujuan penggunaan emas
sebagai bahan bangunan tidak lain dan tidak bukan untuk menambah keindahan dari
bangunan tersebut. Logam emas ini pun tergolong sebagai material yang kuat dan
mudah disesuaikan dengan kebutuhan. Penggunaan emas ini pun sudah dilakukan
sejak dulu sampai sekarang. Beberapa bangunan populer di Indonesia yang
dibangun dengan emas adalah Masjid Kubah Mas dan Monumen Nasional.
3. Bahan pembuatan pesawat. Belum banyak yang tahu bahwa emas
juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pesawat. Perusahaan NASA selalu
menggunakan emas untuk membuat sirkuit mesin. Pasalnya, emas merupakan
konduktor panas yang sangat baik. Emas pun dipakai untuk melapisi bodi pesawat
ulang alik. Bahan ini sangat kuat dan mampu menangkal radiasi saat astronot
diterbangkan ke luar angkasa.
4. Pelindung kaca helm astronot. Bukan hanya untuk pesawatnya, emas
juga dipakai untuk lapisan helm yang dipakai oleh antariksawan. Lapisan emas
ini berfungsi sebagai pelindung mata dan kulit saat berada di luar angkasa.
Lapisan emas ini dapat memantulkan cahaya matahari hingga 60 persen. Biarpun
perlindungannya tidak sempurna, lapisan emas juga bisa mencegah antariksawan
terkena radiasi langsung. Di samping itu, lapisan ini pun membuat antariksawan
tidak terlalu silau karena sinar matahari langsung.
5. Bahan baku alat elektronik. Sebagai penghantar listrik yang
baik, emas juga dipakai sebagai bahan pembuatan berbagai macam alat elektronik.
Logam emas dimanfaat dalam pembuatan chip komputer dan laptop untuk mempercepat
proses kerjanya. Hal yang sama pun dilakukan pada smartphone yang sekaligus
berguna untuk mengurangi karat dan korosi. Beberapa produsen alat elektronik
pun menambahkan emas pada bagian bodinya. Hal ini dimaksudkan untuk menaikkan
nilai dari produk yang dipasarkan. Makin banyak emas yang dipakai, makin mahal
juga harganya.
6. Pembuatan gigi palsu. Praktik pemasangan gigi emas sudah
dilakukan sejak ribuan tahun lamanya. Manfaat emas untuk gigi juga terbilang
cukup banyak dan beragam. Kamu bisa menggunakan emas sebagai gigi pengganti,
penambal gigi berlubang, meratakan lapisan gigi, hingga kawat gigi. Emas
diklaim cukup aman saat berada di rongga mulut. Logam ini tidak beracun atau
menimbulkan efek samping terhadap tubuh. Selain itu, emas juga tahan terhadap
bakteri dan antikarat.
7. Bahan produk kecantikan.Masih dari manfaat emas untuk
tubuh. Logam mulia ini juga dipakai dalam proses pembuatan produk kecantikan.
Sebut saja pelembab kulit wajah, pelembab bibir, lipstik, dan serum kulit. Emas
juga dianggap cukup aman apabila diaplikasikan langsung ke kulit. Emas akan
membuat kulit lebih cerah secara alami. Selain itu, emas juga berkhasiat untuk
merangsang produksi kolagen di kulit. Kolagen akan membantu pembentukan sel
kulit baru dan menjaga elastisitas kulit. Dengan begitu, kulit pun akan awet
muda lebih lama.
8. Bahan pembuatan barang suci. Nilai emas diyakini sangat tinggi
sehingga selalu disamakan dengan perhiasan para raja atau dewa. Hal ini yang
membuat emas sering dijadikan sebagai bahan baku pembuatan barang-barang suci.
Barang-barang ini nantinya dianggap sakral dan suci oleh umat beragama. Barang-barang
ini bisa dijumpai di rumah ibadah, tempat sembahyang, dan lokasi-lokasi sakral
lainnya. Emas bisa dijadikan sebagai bahan pembuat lonceng, patung, tongkat,
dan masih banyak lagi.
9. Bahan makanan. Sudah banyak jenis makanan yang
menggunakan emas sebagai bahan baku pembuatannya. Sebut saja es krim, kue,
donat, dan minuman kekinian lainnya. Emas ini dipakai untuk membuat makanan
tampil lebih mewah. Tidak perlu khawatir karena sudah ada edible gold atau emas
yang bisa dimakan. Biarpun begitu, kadar konsumsinya juga tidak boleh terlalu
banyak. Pasalnya, kandungan emas ini cukup sulit dicerna oleh tubuh.
10. Instrumen investasi. Emas juga menjadi salah satu
instrumen investasi yang cukup populer di masa sekarang. Nilai emas terbilang
sangat stabil sehingga bisa dimanfaatkan sebagai produk investasi jangka
panjang. Selain itu, risiko inflasi pada emas pun diklaim cukup rendah. Investasi
emas pun sekarang sudah makin mudah karena kamu sudah bisa membeli emas secara
digital. Investasi emas digital pun bisa dikonversi ke dalam emas Batangan.
Untuk diingat-ingat saja, harga emas
per hari 23 Oktober 2025 itu tembus Rp.2.480.000/gram. Bayangkan jika pembaca
mengumpul emas 100 gram. Itu senilai Rp. 2.480.000.000.-
Referensi:

Posting Komentar untuk "Pesona Kemilau Emas "