Terima Kasih, Tuhan!
Oleh: Wahyudi Hamarong
“Ulangan semester tinggal seminggu
lagi, siswa yang belum membayar uang
komite dan Osis harus segera melunasinya.” Kalimat itu tak mampu lagi kucerna
dengan baik. Otakku terasa berkunang-kunang. Aku tersungkur dan tak ingat apa-apa lagi…….
“Dea..Kamu kenapa, Dea…Bangun,bangun!”
Noni mengguncang tubuh kerempengku sambil mengoles sesuatu di hidungku.
“Tidak sarapan lagi ya ke sekolah ? Rumah kamu khan gak jauh dari sini, kok gak sempat makan? Jadinya begini, tadi kamu pingsan sementara kita upacara. Teman-teman pada lihat kamu…..” Noni terus nyerocos di sampingku sambil melonggarkan pakaianku yang basah keringat. Aku sendiri tidak menghiraukan pertanyaan-pertanyaan itu. Aku Cuma menggeleng pelan.
Pagi itu aku batal belajar, Pak
Syahril petugas piket Senin menganjurkan
aku pulang saja biar rehat. Noni
mengantarku pulang. Dia memang temanku yang care
denganku akhir-akhir ini. Tiap bell istirahat aku selalu diajaknya ke
kantin Mbak Ani. Kadang aku agak risih, biasa juga menolak halus. Padahal,
tidak sarapan dari rumah menjadi kebiasaanku, bukan tidak sempat, tapi makanan
memang tidak ada.
Noni
siswi pindahan dari Samarinda. bodinya sintal dengan balutan putih abu-abu yang
agak ketat. Wajahnya seperti Nike Ardillah minus make up sama sekali. Hanya sapuan bedak tipis yang hampir tak
kentara.Rambutnya lurus tergerai dan sekali-sekali dipermainkan lembut angin. Dia
biasanya berangkat ke sekolah antar jemput dengan mobil papanya yang
mewah itu. Dia pindah ke sekolah ini
ikut ortunya yang pindah tugas
sebagai sekretaris daerah di kota ini.
Meski
serba cukup, Noni sepertinya tidak sombong. Akrab dengan siapa saja, siap
berbagi dengan apa-apa yang dia miliki. Buku paket, kalkulator, laptop dia punya.
Tapi, lebih banyak dipake teman-teman.
Aku terbaring lesu memandang
langit-langit kamarku yang tanpa palvon sejak dibangun, matahari siang
menerobos atap yang lubang di sana-sini membentuk bintang-bintang. Padahal siang bolong.
“Duh
Tuhan….. Aku harus ke mana menebus biaya itu…….Aku ingin sekolah terus….Aku
ingin mewujudkan asaku menjadi orang……….Tapi, dari mana uang sebanyak itu?”
“Duh
mengapa masalah ini tak pernah selesai di akhir studiku…….Padahal, gak lama
lagi aku ujian nasional….”
“Kenapako,Nak? Dari tadi bolak-balik terus..kamu ada masalah di sekolah?”
Ups,ternyata Mama pelototi aku dari tadi. Dia berdiri di pintu kamarku yang
tripleksnya mulai terkelupas. Aku tak mampu memberikan respon atas tanya yang
menusuk ulu hatiku. Aku menggeleng pelan.
“Gak
apa-apa,Ma…”
“Yuk, kita makan sama-sama!” Mama
menghampiriku dan melingkarkan kedua tanganku pada perutnya. Aku mengekor saja
dari belakang. Kalo sudah begitu aku tak bisa menolak lagi.
“Ma…..,” Tenggorokanku tersumbat. Kalimat
yang dari tadi sudah kusiapkan lenyap begitu saja. Mamaku tertegun dan
mengamatiku sekilas. Dia menunggu kalimat selanjutnya.
“Kenapo ko lagi ? Apa ada masalah di sekolahmu……?” Mama berusaha menyelidik
ke dalam isi hatiku. Aku masih diam, menarik nafas panjang.
“ Ma….. Tadi aku pingsan di sekolah…..!”
Mama kaget dan tiba-tiba roman mukanya pasi.
“Kamu
kenapa di sekolah? Kenapa bisa pingsan….sebelum pergi kan sudah
sarapan….kamu juga tidak sakit ji.
“Berondongan pertanyaan reflex meluncur
dari bibir mama yang kering.
Aku
masih membisu berusaha menguatkan hatiku, terasa ada butir bening jatuh di
sudut mataku…
“Ma…tadi kepala sekolah bilang kalo
pembayaran komite dan osisku harus lunas
minggu ini……………”Aku tak melanjutkan kalimat-kalimatku. Mama sudah paham benar
akan berakhir di mana muara kata-kataku. Jumlah rupiah yang harus ku bayar dia
paham benar. Toh, ini adalah refly dari
masalah sebelumnya. Lama dia terdiam,
menerawang pada alam pikirannya yang hanya mampu kubaca dari raut mukanya yang
keruh.
Sebelum ayahku meninggal, kehidupan kami
tidak seperti ini. Makanan, pakaian, dan perabot rumah,biaya sekolah selalu
mampu dia penuhi untuk kami walaupun kami sekeluarga tidaklah kaya. Apalagi,
aku anak satu-satunya. Apa yang kumau selalu dia turuti..kadang juga agak
dipaksakan. Sekarang, Mama pontang-panting
serabutan cari kerjaan. Mencuci pakaian, berjualan kue, menjaga anak
orang kaya yang super sibuk sampai menjadi pembantu lepas. Semua dilakoninya
lima tahun terakhir.Toh, kehidupan kami kembang- kempis, bahkan kadang utang di
warung sebelah menumpuk……
Pagi ini begitu cerah. Sinar matahari masih menyembul di sela daun. Embun semalam masih tersisa di daun- pisang yang tumbuh kurus di halaman depan. Burung Kutilang berkicau dan berkejaran dari dahan ke dahan dan lenyap oleh rimbunnya semak.
Aku
sudah hampir sampai di pintu gerbang sekolah. Pak Satpam tak menggubrisku.
Mungkin karena tidak telat. Padahal, biasanya wajahnya begitu angker bagi kami.
Bell berdenting tiga kali. Pak Sahar mulai mengoceh di depanku. Menjelaskan teori evolusinya Darwin. Beliau mengajar dengan begitu semangat dengan mengklik beberapa file tentang Biologi. Aku mendengar dan mengamati semua penjelasannya sambil bikin catatan-catatan kecil. Hampir tak ada yang kulewatkan. Aku memang begitu konsentrasi dengan pelajaran yang satu ini. Maklum, pelajaran Favoritku ini bagian dari sketsa masa depanku. Aku ingin jadi sarjana Biologi.
Tiba-tiba
pintu diketuk, Wandi siswa kelas X masuk dan ngomong dengan Pak Sahar, tapi
hampir tidak kedengaran. Tiba-tiba Pak Sahar berpaling ke arahku.
“Dea.. Kamu dipanggil Pak Subekti.” Aku
jadi gugup. Tatapan Teman-teman semuanya tertuju kepadaku. Aku merasa dihakimi . Noni juga menatapku
penasaran. Aku beranjak dari dudukku dan berjalan pelan ke ruang sebelah.
Terasa ada butiran kecil menetes di sela-sela pakaianku.
“Teman-temanmu sudah lunas dana komite dan osisnya, tinggal kamu yang belum. Padahal, Ujianmu tinggal tiga hari lagi. Kamu juga semester lalu menunggak. Bapak tak bisa lagi memberi toleransi !” Pak Subekti langsung memberondongku dengan kalimat-kalimatnya. Kata-demi kata yang meluncur terasa menusuk-nusuk jantungku. Aku hanya diam tak mampu memberi alasan. Toh, alasanku itu juga yang kemarin. Aku beranjak dari kursi dengan fikiran kalut.
“Ke kantin yuk..aku haus sekali…”Tangan
Noni menggamit lenganku agak maksa.
Mungkin dia tahu kalo aku akan menolak. Aku berdiri mengikuti ajakannya.
“Pesan mie sama Fanta
dua, Mbak…!”Noni pesan makanan tanpa perlu lagi tanya ke aku. Aku pasti no comment. Ikut saja.
Asap
mengepul dari kuah mie di depanku. Baunya bikin aku makin lapar saja.Tapi, aku
tahan sejenak. Ada telepon dari papanya. Tidak etis mendahului Noni.
“e.e.e.
Kenapa Pak Subekti cari kamu, ada masalah ya, setahu aku dia gak ngajar di
kelas kita?” Pertanyaan singkat itu membuatku gugup. Aku jadi salah tingkah,
tidak tahu mo bilang apa.
“Ah, tidak….Anu….. Pak Bekti panggil aku
karena…..ada titipannya ke Pak Indra. Pak Indra dekatan rumah sama saya..”Jawabanku berhasil meyakinkannya
meski keningnya berkerut.
Kucoba
beradu pandang dengannya. Ada keingintahuan yang besar tentang sikafku
akhir-akhir ini. Haruskah aku menceritakan masalahku kepadanya? Haruskah urusan
komite dan osis itu berhak dia tahu? Mungkinkah masalah ini akan terpecahkan
dengan wajah cantik di depanku ini? Dia baru satu bulan akrab denganku. Dia
belum tahu bagaimana latar ekonomiku. Bagaimana kalo dia hanya mendengar saja,
gak ada respon apapun… Bagaimana……..?
“He,
kok melamun lagi. Ada apa sih sebenarnya?” Aku tersentak. Ternyata
makhluk ini masih berada di sampingku.
“Gak ada apa-apa kok, Aku cuman
memikirkan bagaimana agar lulus UN. Khan tinggal dua hari lagi!” Ucapku asal.
Sepertinya jawabanku masuk diakalnya.
“Nanti sore aku ke rumah ya, sekalian
kerja pr. Kamu kan jagonya Biologi, boleh khan?”
“Anu…lain kali saja, kebetulan nanti sore
aku gak di rumah. Ada tetangga mau nikah. Aku bantu-bantu dirumahnya. Maaf
ya..” Aku segera berlalu. Dia kutinggalkan begitu saja. Padahal barusan
ditraktir.
Aku tak ingin dia ke rumah. Aku agak risih membawanya ke rumah dengan kondisi seperti itu. Rasa-rasanya, dia gak pantas menginjak tangga rumahku yang berderit menahan beban seperti kami yang sempoyongan menjalani hidup.
Pukul 13. 15. Bunyi bel meraung tiga
kali. Semua siswa berhamburan keluar pintu gerbang saling mendahului. Mungkin
berebut bus sekolah gratis yang
disediakan daerah atau karena sudah mengkhayal tentang isi meja makan di rumah.
Aku sendiri sudah hampir sampai di rumah. Jarak sekolah dengan rumahku hanya
sekitar 200 meter.
Kakiku pelan menaiki anak tangga yang
terbuat dari bambu. Tangga itu menjerit memikul beban tubuhku. Sementara, lapar
tak dapat lagi kuhambat untuk tidak diisi. Aku makan. Kulirik Jam yang
menggantung miring di dinding. Pukul 13. 50.
Mama baru saja pulang. Biasanya beliau pulang lepas Ashar. Beberapa hari ini dia menerima cucian dan menyetrika pada keluarga yang baru saja pindah. Aku mengamatinya dengan cermat. Ada wajah letih pada wajahnya yang mulai berkerut dimakan usia. Rambutnya pun mulai ditumbuhi uban. Sebenarnya, mama belumlah terlalu tua untuk usianya saat ini, 45 tahun. Tapi kerja keras, beban pikiran dan tantangan hidup membuatnya lebih tua dari umur yang sebenarnya.
“Nak, besok Mama mungkin bermalam di
rumah Bapak Bayu yang baru pindah itu. Mereka bikin syukuran untuk
kepindahannya ke daerah kita. Mama diminta membantu masak dan cuci piring, moga
saja upahnya bisa untuk membayar uang sekolahmu.” Mataku langsung berbinar, ada
setitik harapan bersinar dalam hatiku, meski masih sangat samar. Terbayang
kwitansi pembayaran yang bertuliskan “LUNAS”. Aku semakin terharu dengan
mamaku.
“Aku ikut aja, Ma..! Besok kan minggu, gak sekolah. Lagian kerjaan rumah dah oke semua.” Mama Cuma senyum. Itu tandanya gak masalah.
Rumah itu begitu mewah. Penampilan dari
luar begitu “WAH” ditumbuhi rumput-rumput hijau yang rata mengikuti alur tanah.
Di depan ada taman yang dijejeri beberapa anggrek berbagai jenis, bermacam
Kaktus ditata dalam pot-pot yang nyentrik. Pohon
Palem muda berbaris dalam jarak empat-empat meter. Di bagian belakang
kolam renang ukuran sepuluh meter persegi yang airnya begitu jernih mengalir
dari lekukan sungai buatan setinggi
empat meter. Begitu alami. Rasa-rasanya, tentu segar berenang di dalamnya. Di
samping, berjejer 2 mobil mewah merek Terrano. Pagar kokoh dibangun mengikuti
model di tv-tv itu. Sepertinya rumah ini hanya pantas untuk pejabat setingkat bupati
atau direktur beberapa perusahaan.
Aku agak sungkan masuk ke dalamnya.
Seorang penjaga rumah mempersilahkan kami terus ke belakang. Kami langsung
memasak untuk persiapan acara itu. Mama terlihat sangat sibuk memotong-motong, mencuci bahan, memisahkan, meracik bumbu dan cuci piring. Aku sendiri hanya
menunggu perintah dari Mamaku. Di rumah ini yang terlihat hanya Pak Bayu dan
istrinya serta anaknya yang berumur 6 tahun serta seorang penjaga rumah. Kami
terus bekerja membereskan semuanya. Peluh menetes di tubuh Mama. Sesekali
aku ambil tissue untuk
membersihkannya.Waktu menunjuk pukul
tujuh belas lewat sedikit. Pekerjaan tinggal sedikit lagi. Aku
membersihkan sisa piring yang digunakan.
“Hei……., kamu….kamu Dea kan? Kok, di
dapur cuci piring? Sudah, Stop…..e…ee berhenti-berhenti!” Kamu gak pantas kerja
begini di rumahku. Siapa yang suruh kamu ke sini….?”
Aku
hanya melongo. Membiarkan pertanyaan-pertanyaan itu lewat tanpa satu pun mampu
aku jawab. Aku sama sekali gak nyangka kalo ini rumah Noni, teman sekolahku….
Ibu
hanya kaget kalo ternyata kami saling kenal. Tangan Noni menangkap lenganku dan
menyeret ke ruang pribadinya. Aku gugup tapi ikut saja.
Akhirnya, tak ada lagi yang bisa aku sembunyikan darinya. Semuanya Aku ceritakan, tentang Mamaku, tentang kehidupan kami yang susah dan…tentang pembayaran komite dan osisku yang sudah tak mampu aku bayar…..sampai akhirnya kerja di sini bantu mama untuk pembayaran itu.
Dia
hanya senyum mendengarku. Sekulum senyum tulus yang belum mampu kuartikan.
“ Dea, tentang pembayaranmu nanti saya
yang lunasi ke Pak Subekti, gak usah lagi dipikir. Dan tentang Mamamu biarlah
kerja terus di rumah kami, nanti aku bilang ke Papa untuk memberikan gaji
sepantasnya buat mamamu.”
“Tuhan….Akhirnya kamu utus juga mahkluk untuk mengatasi kesulitanku. Tuhan…. Sungguh sangat besar kasih sayangmu dari apapun. Terima kasih Tuhan…”
Malam merambat
pelan, angin berhembus lembut membelai tubuh dan hatiku. Terlihat kabut
mengarak dibalik bayangan rembulan yang kurasakan tersenyum khusus untukku. Ada suasana damai
yang mengalun begitu saja menyelusup dalam jiwaku. Aku menutup gorden. Kutarik
selimut bersama khayalku tentang masa depan. Esok akan kusambut mentari dengan
asa yang bersinar. Aku bahagia, meski
hari ini saja. Besok, tantangan hidup lainnya pasti sudah menunggu.
Bababulo,01
04 11
Bahasa yang digunakan mudah dipahami karena menggunakan bahasa Indonesia yang jelas. Ceritanya menarik karena dapat menginspirasi tentang kesadaran masih banyak orang diluar sana yang kurang mampu.
BalasHapusCerpen ini sangat menarik untuk dibaca karena dapat menginspirasi anak muda untuk sabar dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Tuhan. Dan kesadaran untuk senantiasa membantu orang yang dalam kesusahan dan selalu mengingat bahwa masih banyak orang diluar sana yang kurang mampu dalam hal ekonomi.
BalasHapusBahasa yang digunakan mudah dipahami karena menggunakan bahasa Indonesia.
Cerita Ini Menarik Sih Cuman masih ada Kata Yang Belu Syaa Pahami contoh Seperti Kata"menggubris kan Itu Artinya apa Yah😁
BalasHapusCeritanya sangat menarik karena kita dapat mengambil hikmah bahwa masih banyak orang di luar yang baik dan bisa membantu kita saat kita kesusahan, kata kata yg di gunakan mudah di pahami
BalasHapusCeritanya sangat menarik karena mungkin saja isi cerpen ini bisa dialami oleh orang lain, dan kita bisa mengambil hikmah tidak semua orang itu mampu , tapi dia tetap tegar dan berusaha yang penting niat dan berdoa pasti ada jalannya
BalasHapusMenurut saya pribadi, bahasa lokal (logat) dan bahasa gaul bukanlah perpaduan yang pas. Bahasa lokal bersifat kedaerahan dan tradisional, sedangkan bahasa gaul bersifat kekinian dan modern. Menurut saya, tradisional dan modern adalah sesuatu yang sangatlah bertolak belakang sehingga kurang cocok dipadukan dalam sebuah teks, terutama dalan dialog seorang karakter. Sehingga, menurut saya sebaiknya penggunaan bahasa dilakukan secara konsisten di mana jika menggunakan bahasa gaul, tetap digunakan bahasa gaul. Di luar daripada itu, amanat cerita yang berisi pesan untuk 'membantu orang yang membutuhkan' mudah dipahami dan sangat menginspirasi. Pandangan yang diangkat penulis mengenai 'roda kehidupan' sangatlah realistis. Selain itu, tata bahasa yang diisi kiasan sangat indah untuk dibaca
BalasHapusMantap komentarnya.
HapusPandangan yang diangkat penulis yaitu perbedaan kehidupan yang logis setiap orang dalam hal ini perekonomian kadang posisinya di atas dan kadang di bawah. Pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut yaitu membantu orang yang membutuhkan, jangan sombong dengan apapun yang kamu punya karena Allah Swt. bisa saja mengambilnya dalam sekejap mata dan jangan lupa bersyukur kepada Allah Swt.. Menurut saya, cerita ini sangat menginspirasi. Dengan menggunakan majas atau gaya bahasa, penyampaian kalimat menjadi lebih menarik dan orang yang membacanya tidak bosan. Menurut saya, sebaiknya bahasa yang digunakan itu full bahasa gaul atau sekalian full bahasa daerah(lokal). Namun, gaya bahasa dalam cerita ini lebih dominan bahasa gaul daripada bahasa daerah. Jika bahasa gaul digabung dengan bahasa daerah itu mengurangi estetika tata bahasa. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan lebih baik bahasa gaul.
BalasHapuscerpen ini memiliki kelebihan pada gaya bahasanya yang terkenal santai dan enak dibaca, sehingga mudah dimengerti oleh berbagai kalangan terutama anak muda. Dengan alurnya, cerpen ini mampu menyeret pembaca hanyut dalam cerita melalui percakapan yang terkesan natural dan apa adanya.
BalasHapusCerita pendek tersebut dapat menginspirasi banyak orang atau pembacanya dan sesuai dengan realita, dimana banyak siswa yang masih kesulitan misal dalam membayar komite. Pandangan dari penulis yaitu perbedaan tingkatan taraf hidup dan perekonomian yang tidak sama dalam artian ada yang berkecukupan dan tidak/kurang berkecukupan. Dalam cerpen juga ada hikmah yang dapat kita petik seperti sabar, berusaha, saling membantu dan tidak sombong. Mengenai panggunaan bahasa yang digunakan dalam cerpen menurut saya mungkin akan lebih baik jika penggunaan kalimat menggunakan satu bahasa atau tidak dicampur seperti antara bahasa gaul dengan bahasa daerah.
BalasHapusMenurut saya cerpen ini sangat bagus karena menceritakan tentang seorang siswa yang tidak berkecukupan tapi tetap ingin sekolah dan seorang ibu yang rela banting tulang mencari uang untuk pembayaran komite sekolah untuk anaknya. Yang dapat kita pelajari dari cerpen tersebut harus selalu bekerja keras, sabar dana saling menolong satu sama lain. Dan penggunaan bahasanya mudah di pahami tetapi pembaca akan bingung jika bahasa yang di gunakan lebih dari satu bahasa oleh karena itu lebih bagus lagi kalo menggunakan satu bahasa saja.
BalasHapusCerita yang sangat menginspirasi pembaca. Pandangan pengarang dalam teks tersebut mengenai nilai kehidupan yakni perbedaan perekonomian yang di miliki setiap orang. Dari cerita tersebut kita dapat belajar tentang tolong menolong, kesabaran dalam menjalani setiap ujian dan cobaan dari-Nya dan jangan lupa bersykur atas segala yang sudah Allah SWT berikan kepada kita. Yang namanya kehidupan tiba masanya kita akan di atas dan tiba masanya pula kita akan di bawah. Roda kehidupan akan terus berputar seiring berjalannya waktu. Menurut saya, unsur kebahasaan dalam teks tersebut menggunakan bahasa yang tidak akurat, yaitu perpaduan antara bahasa gaul dan bahasa daerah. Mungkin lebih baik jika terfokus pada satu bahasa baik itu bahasa daerah maupun bahasa gaul.
BalasHapusCerita dari cerpen ini menarik dan banyak pelajaran yang bisaa diambil dalam cerita cerpen ini, pelajaran yang bisa kitaa ambil darii cerpen ini adalah kitaa tidak boleh menyerah atas masalah yang kitaa alami, meskipun masalah itu sangat berat bagii kitaa, kitaa harus terus kuat dalam menjalaninya, Karena semua masalah pastii ada jalan keluarnya. Dan bahasa yang digunakan cukup mudah untuk dipahami tetapi bahasa lokak(logat) dan bahasa gaul tidak cocok untuk dipadukan karena tradisional dan modern adalah sesuatu yang sangatlah bertolak belakang jadiii tidak cocok untuk dipadukan
BalasHapusMenurut saya, cerita ini sangat menginspirasi dan penuh makna.
BalasHapusDimana ada seorang anak dari keluarga yang tidak berkecukupan dan dimana seorang ibu yang setiap hari harus tetap banting tulang agar dapat melihat anaknya tetap bersekolah dan tentunya dengan membayar komite.
Selain itu, saya juga ingin berpendapat mengenai bahasa yang di gunakan dalam cerita ini, menurut saya dalam penggunaan bahasa dalam cerita ini sebaiknya cukup menggunakan 1 bahasa saja agar lebih jelas dan nyaman untuk di baca para pembacanya
Menurut saya Cerpen ini sangat menarik untuk dibaca karena dapat menginspirasi anak muda untuk sabar dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Tuhan. Dan kesadaran untuk senantiasa membantu orang yang dalam kesusahan dan selalu mengingat bahwa masih banyak orang diluar sana yang kurang mampu dalam hal ekonomi.dan bahasa yang digunakan juga mudah dipahami
BalasHapusCerita yang sangat menginspirasi pembaca, bahwa sesulit apapun rintangan yang kita hadapi, jika kita masih memiliki harapan dan percaya pada harapan itu, yakinlah akan ada cahaya bagi kita untuk melewati gelapnya rintangan tersebut. Tetap sabar dan jangan lupa bersyukur karena Allah punya rencana tersendiri bagi umat nya.
BalasHapusDari sini jga kita belajar pentingnya saling tolong menolong tanpa harus melihat dari kalangan mana.
Menurut saya cerita Ini sangat menarik, kita dapat mengambil pelajaran meskipun dalam keterbatasan economi ia tidak patang menyerah untuk mewujudkan cita-citanya dengan bersekolah, Dan pengorbanan seorang Ibu untuk menghidupi anaknya seorang diri dengan bekerja mencuci,menyetrika,berjualan Kurniah sampai menjaga anak orang Kaya yang sibuk serta ketulusan hating seorang sahabat untuk membantu meringankan masalah sahabatnya yang lama kenal
BalasHapusCerpen ini bagus dan menarik. Pandangan dari penulis dalam teks tersebut yaitu mengenai nilai kehidupan perbedaan ekonomi yang dimiliki pada setiap orang. Dalam cerpen juga terdapat beberapa pelajaran yang dapat kita ambil diantaranya yaitu kita harus senantiasa bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah swt. Kepada kita, senantiasa berusahan dan tidak mudah menyerah saat dalam mengatasi masalah, dan kita harus senantiasa membantu orang yang membutuhkan dan tidak sombong atas apa yang Allah swt berikan kepada kita, karena roda kehidupan terus berputar akan ada masanya kita berada diatas dan tiba masanya kita berada dibawah. Menurut saya penggunaan bahasa dalam cerpen tersebut kurang cocok, karena ada perpaduan dari bahasa lokal dan bahasa gaul. Sebaiknya bahasa yang digunakan full bahasa tradisional (lokal) atau full bahasa modern (gaul) agar seorang pembaca lebih nyaman dan mudah memahami cerpen tersebut.
BalasHapusDalam cerpen diatas saya terkesan karena dapat memperoleh palajaran bahwa kita harus bersabar dan tabah dan selalu ingat kepada yg maha kuasa.mencari arti dari sebuah kehidupan itu amatlah sulit bagi kita manusia biasa,maka dari itu kita harus memiliki tujuan hidup ,contoh nya cita cita yg kita impikan.
BalasHapusTetapi dalam penggunaan bahasanya,saya koreksi sedikit bahwa sebaiknya bahasa tradisional / modern Tidak disatukan dalam satu teks,alangkah baik ketika menggunakan satu bahasa saja.
Cerpen ini sangat menarik untuk di baca. Pengarang memberi pandangan betapa pentingnya menjalani kehidupan dengan sabar dan bersyukur atas apa yang sudah di tetapkan.dan bahasanya santai dan enak di baca, sehingga mudah dimengerti oleh audiens
BalasHapusDari cerpen ini kita Bisa belajar betapa pentinya sebuah usaha dan doa demi menggapai cita-cita meskipun dalam keterbatasan ekonomi. Menurut saya dalam penggunaan bahasa dalam cerpen ini cukup menggunakan satu bahasa saja agar lebih mudah,jelas dan nyaman untuk di baca.
BalasHapusPandangan dari penulis tentang teks ini yaitu perbedaan status sosial ekonomi tidak lah menjadi tolak ukur untuk menjalin pertemanan, banyak pelajaran yang dapat dipetik dri cerpen ini seperti, kita harus tetap sabar dan berusaha karna kita tidak tau dari mana Allah SWT akan mendatangkan rezeki, kita harus menolong teman yang sedang kesusahan, dan senantiasa bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini karena masih banyak orang diluar sana yang jauh dari kata berkecukupan.
BalasHapusMenurut saya pribadi, alur dri cerpen ini tidak mudah di tebak, tidak bertele - tele dan mampu membuat pembacanya penasaran dan tidak merasa bosan saat membaca cerpen tersebut.
Perpaduan bahasa daerah dan bahasa gaul kurang cocok sebaiknya full menggunkan salah satunya. Tetapi menurut saya sebaiknya menggunaka full bahasa gaul saja agar pembaca dari luar daerah juga bisa paham dan membaca cerpen ini dengan nyaman.
Ceritanya sangat menarik karena mungkin isi cerpen ini bisa di alami oleh orang lain, dan kita bisa mengambil hikmah tidak semua orang itu mampu,tetapi dia tetap semangat dan berusaha yang penting niat dan berdoa pasti ada jalannya dan masih banyak orang di luar yang baik dan bisa membantu kita saat kita kesusahan.
BalasHapusDari cerpen di atas saya pribadi menyimpulkan bahwa hidup ini selalu ada yang namanya cobaan, jadi cerpen tersebut mengajar kan kita yang namanya sabar. Dan rezeki itu sudah ada yang ngatur, kita tidak tau kapan rezeki kita akan datang dan dimana kita akan menemukan nya.
BalasHapusDari cerpen saya juga mendapat kan pelajaran.
Sedikit komen, dari cerpen di atas bahasa yang di gunakan mudah saya pahami, tapi ada 1 kata yang tidak saya pahami yaitu menggubris.
Cerpen yang sangat menginspirasi pembacanya. Tokoh Dea dalam cerpen tersebut menceritakan tentang seorang anak yang meskipun dalam keterbatasan ekonomi tetapi pantang menyerah untuk mewujudkan cita-citanya dengan terus bersekolah. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari cerpen tersebut, seperti pada tokoh seorang ibu yang banting tulang untuk menghidupi kebutuhan anaknya, Noni yang mengajarkan kita bahwasanya perbedaan status sosial ekonomi tidak menjadi tolak ukur untuk menjalin pertemanan. Selain itu, cerpen ini juga mengingatkan kan kita agar selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT, tidak mudah menyerah atas segala sesuatu, dan senantiasa membantu orang lain. Tetapi kekurangan pada cerpen tersebut yaitu penggunaan bahasa yang tidak sinkron ( bahasa gaul dan bahasa logat daerah ) sehingga terkesan menjadi sedikit kurang pas pada saat kita membacanya. Keseluruhan cerpen ini baguss, mudah di pahami dan sangat menginspirasi pembacanya
BalasHapusCerita yang sangat menginspirasi,mudah di baca dan di pahami
BalasHapusMenurut saya dari cerpen di atas mengajarkan bahwa kita harus selalu bersabar dalam menjalani kehidupan karena pada dasar nya di balik semua itu pasti pasti ada hikmahnya yang Allah berikan.
Cerpen ini sangat menarik untuk dibaca karena kita dapat mengambil hikmah dari cerita tersebut. Apapun keadaannya dan masalahnya pasti ada jalan keluarnya. Dari cerpen tersebut bahwa kita sadar masih banyak orang diluar sana yang kurang mampu.
BalasHapusCerpen ini sangat menarik karna dapat menginspirasi banyk orang seperti untuk sabar dalam menghadapi segala cobaan, pantang menyerah dalam mengejar cita-cita, selalu bekerja keras, dan membantu orang lain.Tetapi satu kekurangan dalam cerpen tersebut adalah penggunaan bahasa yang menggunakan bahasa gaul dan bahasa daerah (logat daerah) yang menyebabkan kurang cocok ketika kita membacanya. Menurut saya, akan lebih indah jika konsisten hanya menggunakan satu bahasa saja seperti contoh, ketika menggunakan bahasa daerah maka keseluruhannya pun menggunakan bahasa yang demikian begitupun apabila menggunakan bahasa gaul
BalasHapusSebagai pribadi cerita tersebut sangat menarik dimana cerita ini bisa mengajarkan kita untuk lebih bersyukur karena masih banyak orang diluar sana yang lebih membutuhkan. Dan cerita ini sangat menginspirasi bagi kita pembaca , karena dari cerpen tersebut kita bisa mengambil hikmahnya ..dan apapun itu pendidikan sangatlah penting bagi kita semua generasi bangsa. Jangan pernah menyerah tetap semangat demi menggapai cita-cita kita
BalasHapusDalam cerpen tersebut terdapat banyak pelajaran yang bisa kita ambil . Dalam menjalani hidup ini Kita tidak dapat lepas dari cobaan, Akan tetapi seberat apapun cobaan yang kita terima pasti ada jalan keluarnya . Sabar dan berusaha adalah kunci utama , yakinlah bahwa :
BalasHapus"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Q.s Al-baqarah :286)
Cerpennya sangat memotivasi.
BalasHapusMeskipun tokoh utama memiliki latar belakang ekonomi rendah tetapi tetap berusaha mencari jalan atau berusaha untuk melanjutkan pendidikan. Dicerpen tersebut dapat disimpulkan untuk semangat melanjutkan hidup, tetap bersyukur kepada sang pemberi dan tidak menyerah atas semua yang terjadi karena roda kehidupan tetap berjalan.
Menurut saya pribadi cerpen ini sangat menginspirasi banyak orang karna cerpen ini mengajarkan kita untuk tidak gampang menyerah dan tetap optimis untuk mencapai suatu cita-cita yang ingin di capai.Selain itu, cerpen ini juga mengingatkan kan kita agar selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT, tidak mudah menyerah atas segala sesuatu, dan senantiasa berusaha dan berdoa agar Allah SWT mempermudah jalan kita.
BalasHapusHallo ner
HapusMantap
HapusMantap ner
BalasHapusDalam cerpen tersebut mengingatkan kita bahwa setiap ujian dan cobaan akan ada jalan yang diberikan oleh Tuhan melalui apapun dengan tetap berusaha dan berdo'a
BalasHapusCeritanya sangat menarik dan sangat menyentuh, ada hikmah yang dapat di ambil jika kita dalam kesulitan / masalah nya di alami kita harus tetap bersabar tdk semua berjalan dengan baik. Karna Allah SWT menguji umatNya untuk bersabar. Untuk mendapatkan apa yang kita mau kita harus berusaha , doa dan tidak pantang menyerah.Tetapi satu kekurangan dalam cerpen tersebut adalah penggunaan bahasa yang menggunakan bahasa gaul dan bahasa daerah (logat daerah) yang menyebabkan kurang cocok ketika kita membacanya.
BalasHapusCerita di atas sangat menarik juga menginspirasi. banyak pelajaran ,Hikmah ,dan Nuansa hidup yang dapat kita pelajari.
BalasHapusDalam kehidupan
Masalah hidup datang silih berganti terkadang memang terasa berat. Meski begitu, dengan sabar dan ikhlas semuanya akan menjadi lebih ringan. Dengan sabar dan ikhlas, setiap masalah akan lebih mudah dilalui. Kesabaran juga akan membuat kita lebih tegar dalam menjalani hidupDengan kesabaran kita memperoleh hasil lebih dari kekuatan kita.Sabarlah, tidak semua hal bisa kamu selesaikan sendiri. Untuk hal-hal di luar kemampuan otak dan pikiranmu harus belajar sabar dan senantiasa bertakwakkal kepadan Allah SWT sebab semua ujian dan cobaan hidup setalah nya pasti ada hal yang Allah rencanakan untuk kehidupan yang lebih baik yang tak di sangka sangka:)
Mantap komentar nya
HapusCerpen yang cukup menginspirasi pembaca. Pandangan penulis dalam menulis cerpen tersebut mengenai persoalan perbedaan perekonomian seseorang. Di dalam cerita tersebut kita bisa tahu bahwa ada juga beberapa bahkan banyak manusia yang berhati baik, serta tetap bersyukur dan berterima kasih dengan apa yang kita punya, dengan apa yang kita peroleh/dapatkan. Dengan membaca cerpen tersebut kita bisa termotivasi untuk jangan patah semangat dalam menghadapi masalah hidup terutama untuk kita yang menginginkan masa depan yang cerah. Karna rezeky setiap manusia itu berbeda-beda, Allah swt sudah mengaturnya dengan sebaik mungkin. Soal hasilnya belakangan yang penting kita berusaha dan berdoa dalam menjalani hidup serta bertawakkal kepada sang pencipta.
BalasHapuspandangan dari penulis teks ini ialah perbedaan status sosial ekonomi tidaklah menjadi tolak ukur untuk menjalin pertemanan, karna di dunia ini ada saja yang sangat beruntung mendapatkan segalanya dan ada juga yang mungkin bisa di bilang sangat susah , Allah hanya ingin menguji kesabaran para hambanya, maka dari itu ia menguji dengan memberinya berbagai rintangan .
BalasHapusMenurut saya pribadi, alur dari cerpen ini tidak mudah di tebak, tidak bertele - tele dan mampu membuat pembacanya penasaran dan tidak merasa bosan saat membaca cerpen tersebut.
Perpaduan bahasa daerah dan bahasa gaul kurang cocok sebaiknya full menggunkan salah satunya. Tetapi menurut saya sebaiknya menggunaka full bahasa gaul saja agar pembaca dari luar daerah juga bisa paham dan membaca cerpen ini dengan nyaman.
Cerita ini sangat menginspirasi karena mengajarkan untuk selalu berusaha, sabar, dan semangat menjalani rintangan dalam kehidupan karena Tuhan selalu bersama dengan orang orang yang sabar
BalasHapusCerita ini menginspirasi bagi diri kita sendiri sesulit apapun kita, jangan pernah bersedih dan putus asa, tetap tegar dan bisa membantu orang tua dikala kesulitan menghampiri kita, karna masih banyak orang baik diluar sana yang mampu memberikan kita yang terbaik.
BalasHapusPada awal saya membaca cerpen ini, saya merasa ganjal pada penggunaan bahasanya, yang kurang cocok karna di setiap dialog menggunakan bahasa campuran (perpaduan bahasa). Ada baiknya untuk penggunaan bahasa sehari-hari (logat daerah) dan bahasa gaul sebaiknya tidak di padukan.🙏🏻
BalasHapusTerkait cerita di atas, ada pesan yang dapat kita petik
Bahwasanya Kunci utama dalam menghadapi suatu cobaan adalah sabar, ikhlas, ikhtiar, dan tawakal, Sesulit dan sebesar apapun situasi yang menimpa kita. Apa pun itu, kita pasti akan keluar dari situasi sulit itu. karena Allah tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas kemampuan mereka.
Terimakasih 🙏🏻
Cerpen "Terima kasih Tuhan" sangat menarik utk dibaca,sehingga banyak orang yang termotivasi dan terinspirasi membaca cerpen ini.Pandangan penulis dalam teks tersebut mengenai nilai kehidupan yakni perbedaan perekonomian yang dimiliki setiap orang.Dalam cerpen tersebut kita bisa simpulkan bahwa banyak pelajaran dan hikma yang dapat kita petik diantaranya yaitu senantiasa selalu bersyukur atas apa yang telah di berikan oleh Allah SWT.Kepada kita, dan kita juga harus selalu berusaha,bersabar,saling membantu satu sama lain dan tidak sombong.Cerpen ini juga memotivasi kita sebagai pelajar/anak mudah agar jangan patah semangat dalam menghadapi masalah hidup untuk menginginkan masa depan yang cerah.Mengenai penggunaan bahasa yang digunakan dalam cerpen tersebut menurut saya cukup mudah dipahami tapi mungkin akan lebih baik jika penggunaan kalimat menggunakan satu bahasa saja dan tidak di campur antara bahasa gaul dengan bahasa daerah.
BalasHapusCerpennya menarik untuk dibaca, karena banyak motivasi yang bisa kita ambil dari cerita tersebut. Dalam cerita tersebut kita bisa tahu kalau diluar sana masih banyak yang belum berkecukupan maka dari itu jangan lupa untuk selalu bersyukur.
BalasHapusCerita di atas mengajarkan kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan YME atas segala apa yang telah diberikan kepada kita
BalasHapusCerpenya sangat bagus dan menarik membuat pembaca termotivasi dan dalam cerita tersebut kita diajarkan untuk senantiasa selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.
BalasHapusCerpen nya sangat bagus dan menarik membuat pembaca termotivasi dan mengajarkan kita untuk senantiasa selalu bersyukur atas apa yang kita miliki karena masih banyak orang di luar sana yang lebih membutuhkan.
BalasHapuscerpen ini mengajarkan kita bahwa sesulit apapun kita dalam mengahadapi berbagai masalah kita harus tetap sabar dan berdoa , kita harus yakin bahwa kita di uji oleh Tuhan dan akan diberikan jalan kemudahan. Adapun kekurangan dari cerpen Menurut saya pribadi ialah pemilihan kata dalam cerpen ini ada sebagian besar yang tidak baku sehingga terkadang sulit dicerna oleh pembaca
BalasHapuscerita ini sangat menarik, tetapi endingnya sangat mudah di tebak. Bahasa yang di gunakan bercampur dengan bahasa baku, bahasa daerah dan bahasa asing, agar terlihat rapi lebih baik menggunakan satu bahasa saja agar pembaca juga mudah memahami nya. Di dalam cerpen ini juga banyak hikmah yang dapat kita ambil salah satu nya adalah kita harus bersyukur dengan apa yang Allah berikan dan masalah seberat apapun pasti akan ada jalan keluarnya kita hanya perlu bersabar, berusaha dan berdo'a dan salah satunya juga yang kita bisa ambil dari cerita ini adalah kita tidak boleh membeda bedakan status sosial ekonomi, kita sebagai orang yang mampu harus menolong orang orang yang ke kurangan.
BalasHapusCerpen yang bagus dan sangat memberi motivasi kepada para pembaca untuk selalu bersyukur untuk apa yang sudah Allah Swt berikan kepada kita. Dan cerita ini juga mengajarkan kita bahwa seberat apapun itu masalah, pasti ada jalan untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut. Sebab, Allah Swt tidak akan menguji suatu kamu manusia jika ia tidak mampu untuk menyelesaikannya.
BalasHapusCerita ini sangat menarik dan menginspirasi semua orang bahwa di atas cerpen ini menceritakan tentang sebuah siswa yang tidak bercukupan bahwa dia harus selalu sabar dan menjalani dengan penuh ke ikhlaskan karena pada dasarnya di balik semua itu pasti ada hikmah yang Allah berikan kepada hambanya yang sabar dalam menjalaninya ujian ini
BalasHapusMenurut saya cerita ini sangat menarik dan menginspirasi para pembaca.Pandangan yang dikemukakan penulis adalah perbedaan kehidupan setiap manusia yaitu perbedaan ekonomi yang dimiliki, kadang berada di atas kadang juga di bawah.Dalam cerpen ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita harus selalu mensyukuri apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, kita juga harus selalu berusaha, sabar, dan tidak putus asa atas semua yang telah terjadi karena roda kehidupan terus berjalan.Penggunaan bahasa yang digunakan menurut saya mudah untuk dipahami, namun akan lebih baik jika penggunaan kalimat menggunakan satu bahasa saja dan tidak tercampur antara bahasa daerah dan bahasa gaul.
BalasHapuscerita ini sangat menarik dan sangat menginspirasi semua orang. dan ceritanya memberikan kita banyak motivasi untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah diberikan oleh Allah swt kepada kita.
BalasHapusCerpennya menarik untuk dibaca karena banyak memotivasi para pembaca untuk selalu bersabar dalam menghadapi kesulitan dan selalu mensyukuri atas apa yang kita miliki
BalasHapusCerpen ini sangat menginspirasi pembaca.Pandangan pengarang dalam teks tersebut mengenai perekonomian yang dimiliki setiap orang.Dari cerpen tersebut kita juga dapat belajar tentang kesabaran serta tolong-menolong
BalasHapusMenurut saya, cerita Ini banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil contohnya saat Dea yang tidak menyerah untuk tetap mengeyam pendidikan meskipun kondisi ekonomi tidak mendukung. Ceritanya menurut saya penyampaiannya sudah sangat bagus untuk dipahami hanya sedikit saran untuk penggunaan bahasa sebaiknya hanya menggunakan satu bahasa saja,tidak dicampur antara bahasa lokal dan bahasa gaul
BalasHapus