Cerpen: Terima kasih, Tuhan!

 

               Terima Kasih, Tuhan!  
          Oleh: Wahyudi Hamarong 


                                                                                                                             Foto: Maskur Syair
 

       “Ulangan semester tinggal seminggu lagi,  siswa yang belum membayar uang komite dan Osis harus segera melunasinya.” Kalimat itu tak mampu lagi kucerna dengan baik. Otakku terasa berkunang-kunang. Aku  tersungkur dan tak ingat apa-apa lagi…….

       “Dea..Kamu kenapa, Dea…Bangun,bangun!” Noni mengguncang tubuh kerempengku sambil mengoles sesuatu di hidungku.

       “Tidak sarapan lagi ya ke sekolah ? Rumah kamu khan gak jauh dari sini, kok gak sempat makan? Jadinya begini, tadi kamu pingsan sementara kita upacara.  Teman-teman pada lihat kamu…..” Noni terus nyerocos di sampingku sambil melonggarkan pakaianku yang basah keringat. Aku sendiri tidak menghiraukan pertanyaan-pertanyaan itu. Aku Cuma menggeleng pelan.

Pagi itu aku batal belajar, Pak Syahril  petugas piket Senin menganjurkan aku pulang saja biar  rehat. Noni mengantarku pulang. Dia memang temanku yang care denganku akhir-akhir ini. Tiap bell istirahat aku selalu diajaknya ke kantin Mbak Ani. Kadang aku agak risih, biasa juga menolak halus. Padahal, tidak sarapan dari rumah menjadi kebiasaanku, bukan tidak sempat, tapi makanan memang tidak ada.  

Noni siswi pindahan dari Samarinda. bodinya sintal dengan balutan putih abu-abu yang agak ketat. Wajahnya seperti Nike Ardillah minus make up sama sekali. Hanya sapuan bedak tipis yang hampir tak kentara.Rambutnya lurus tergerai dan sekali-sekali dipermainkan lembut  angin. Dia  biasanya berangkat ke sekolah antar jemput dengan mobil papanya yang mewah itu. Dia pindah ke sekolah ini  ikut ortunya yang pindah tugas  sebagai sekretaris daerah di kota ini.

Meski serba cukup, Noni sepertinya tidak sombong. Akrab dengan siapa saja, siap berbagi dengan apa-apa yang dia miliki. Buku paket, kalkulator, laptop dia punya. Tapi, lebih banyak dipake teman-teman.

       Aku terbaring lesu memandang langit-langit kamarku yang tanpa palvon sejak dibangun, matahari siang menerobos atap yang lubang di sana-sini   membentuk bintang-bintang. Padahal  siang bolong.

“Duh Tuhan….. Aku harus ke mana menebus biaya itu…….Aku ingin sekolah terus….Aku ingin mewujudkan asaku menjadi orang……….Tapi, dari mana uang sebanyak itu?”

“Duh mengapa masalah ini tak pernah selesai di akhir studiku…….Padahal, gak lama lagi aku ujian nasional….”

       “Kenapako,Nak? Dari tadi bolak-balik terus..kamu ada masalah di sekolah?” Ups,ternyata Mama pelototi aku dari tadi. Dia berdiri di pintu kamarku yang tripleksnya mulai terkelupas. Aku tak mampu memberikan respon atas tanya yang menusuk ulu hatiku. Aku menggeleng pelan.

“Gak apa-apa,Ma…”

       “Yuk, kita makan sama-sama!” Mama menghampiriku dan melingkarkan kedua tanganku pada perutnya. Aku mengekor saja dari belakang. Kalo sudah begitu aku tak bisa menolak lagi.

       “Ma…..,” Tenggorokanku tersumbat. Kalimat yang dari tadi sudah kusiapkan lenyap begitu saja. Mamaku tertegun dan mengamatiku sekilas. Dia menunggu kalimat selanjutnya.

       “Kenapo ko lagi ? Apa ada masalah di sekolahmu……?” Mama berusaha menyelidik ke dalam isi hatiku. Aku masih diam, menarik nafas panjang.

       “ Ma….. Tadi aku pingsan di sekolah…..!” Mama kaget dan tiba-tiba roman mukanya pasi.

       “Kamu  kenapa di sekolah? Kenapa bisa pingsan….sebelum pergi kan sudah sarapan….kamu juga tidak sakit ji. “Berondongan pertanyaan reflex  meluncur dari bibir mama yang kering.

Aku masih membisu berusaha menguatkan hatiku, terasa ada butir bening jatuh di sudut mataku…

       “Ma…tadi kepala sekolah bilang kalo pembayaran komite dan  osisku harus lunas minggu ini……………”Aku tak melanjutkan kalimat-kalimatku. Mama sudah paham benar akan berakhir di mana muara kata-kataku. Jumlah rupiah yang harus ku bayar dia paham benar. Toh, ini adalah refly dari masalah sebelumnya. Lama dia  terdiam, menerawang pada alam pikirannya yang hanya mampu kubaca dari raut mukanya yang keruh.

       Sebelum ayahku meninggal, kehidupan kami tidak seperti ini. Makanan, pakaian, dan perabot rumah,biaya sekolah selalu mampu dia penuhi untuk kami walaupun kami sekeluarga tidaklah kaya. Apalagi, aku anak satu-satunya. Apa yang kumau selalu dia turuti..kadang juga agak dipaksakan. Sekarang, Mama pontang-panting  serabutan cari kerjaan. Mencuci pakaian, berjualan kue, menjaga anak orang kaya yang super sibuk sampai menjadi pembantu lepas. Semua dilakoninya lima tahun terakhir.Toh, kehidupan kami kembang- kempis, bahkan kadang utang di warung sebelah menumpuk……

       Pagi ini begitu cerah. Sinar matahari masih menyembul di sela daun. Embun  semalam masih tersisa di daun- pisang yang tumbuh kurus di halaman depan. Burung Kutilang berkicau dan berkejaran dari dahan ke dahan  dan  lenyap oleh rimbunnya semak.

Aku sudah hampir sampai di pintu gerbang sekolah. Pak Satpam tak menggubrisku. Mungkin karena tidak telat. Padahal, biasanya wajahnya begitu angker bagi kami.

 Bell berdenting tiga kali. Pak Sahar mulai mengoceh di depanku. Menjelaskan teori evolusinya Darwin. Beliau mengajar dengan begitu semangat dengan mengklik beberapa file tentang Biologi.  Aku mendengar dan mengamati  semua penjelasannya sambil bikin catatan-catatan kecil. Hampir tak ada yang kulewatkan. Aku memang begitu konsentrasi dengan pelajaran yang satu ini. Maklum, pelajaran Favoritku ini  bagian dari sketsa masa depanku. Aku ingin jadi sarjana Biologi.

Tiba-tiba pintu diketuk, Wandi siswa kelas X masuk dan ngomong dengan Pak Sahar, tapi hampir tidak kedengaran. Tiba-tiba Pak Sahar berpaling ke arahku.

       “Dea.. Kamu dipanggil Pak Subekti.” Aku jadi gugup. Tatapan Teman-teman semuanya tertuju kepadaku.  Aku merasa dihakimi . Noni juga menatapku penasaran. Aku beranjak dari dudukku dan berjalan pelan ke ruang sebelah. Terasa ada butiran kecil menetes di sela-sela pakaianku.

       “Teman-temanmu sudah lunas dana komite dan osisnya, tinggal kamu yang belum. Padahal, Ujianmu tinggal tiga hari lagi. Kamu juga  semester lalu  menunggak. Bapak tak bisa lagi memberi toleransi !” Pak Subekti langsung memberondongku dengan kalimat-kalimatnya. Kata-demi kata yang meluncur terasa menusuk-nusuk jantungku. Aku hanya diam tak mampu memberi alasan. Toh, alasanku itu juga yang kemarin. Aku beranjak dari kursi dengan fikiran kalut.

       “Ke kantin yuk..aku haus sekali…”Tangan Noni menggamit lenganku  agak maksa. Mungkin dia tahu kalo aku akan menolak. Aku berdiri mengikuti ajakannya.

“Pesan mie   sama Fanta  dua, Mbak…!”Noni pesan makanan tanpa perlu lagi tanya ke aku. Aku pasti no comment. Ikut saja.

Asap mengepul dari kuah mie di depanku. Baunya bikin aku makin lapar saja.Tapi, aku tahan sejenak. Ada telepon dari papanya. Tidak etis mendahului Noni.

“e.e.e. Kenapa Pak Subekti cari kamu, ada masalah ya, setahu aku dia gak ngajar di kelas kita?” Pertanyaan singkat itu membuatku gugup. Aku jadi salah tingkah, tidak tahu mo bilang apa.

     “Ah, tidak….Anu….. Pak Bekti panggil aku karena…..ada titipannya ke Pak Indra. Pak Indra dekatan rumah  sama saya..”Jawabanku berhasil meyakinkannya meski  keningnya berkerut.

Kucoba beradu pandang dengannya. Ada keingintahuan yang besar tentang sikafku akhir-akhir ini. Haruskah aku menceritakan masalahku kepadanya? Haruskah urusan komite dan osis itu berhak dia tahu? Mungkinkah masalah ini akan terpecahkan dengan wajah cantik di depanku ini? Dia baru satu bulan akrab denganku. Dia belum tahu bagaimana latar ekonomiku. Bagaimana kalo dia hanya mendengar saja, gak ada respon apapun… Bagaimana……..?

       “He,  kok melamun lagi. Ada apa sih sebenarnya?” Aku tersentak. Ternyata makhluk ini masih berada di sampingku.

     “Gak ada apa-apa kok, Aku cuman memikirkan bagaimana agar lulus UN. Khan tinggal dua hari lagi!” Ucapku asal. Sepertinya jawabanku masuk diakalnya.

       “Nanti sore aku ke rumah ya, sekalian kerja pr. Kamu kan jagonya Biologi, boleh khan?”

       “Anu…lain kali saja, kebetulan nanti sore aku gak di rumah. Ada tetangga mau nikah. Aku bantu-bantu dirumahnya. Maaf ya..” Aku segera berlalu. Dia kutinggalkan begitu saja. Padahal barusan ditraktir.

Aku tak ingin dia ke rumah. Aku agak risih membawanya ke rumah dengan kondisi seperti itu. Rasa-rasanya, dia gak pantas menginjak tangga rumahku yang berderit menahan beban seperti kami yang sempoyongan menjalani hidup.

Pukul 13. 15. Bunyi bel meraung tiga kali. Semua siswa berhamburan keluar pintu gerbang saling mendahului. Mungkin berebut bus sekolah  gratis yang disediakan daerah atau karena sudah mengkhayal tentang isi meja makan di rumah. Aku sendiri sudah hampir sampai di rumah. Jarak sekolah dengan rumahku hanya sekitar 200 meter.

    Kakiku pelan menaiki anak tangga yang terbuat dari bambu. Tangga itu menjerit memikul beban tubuhku. Sementara, lapar tak dapat lagi kuhambat untuk tidak diisi. Aku makan. Kulirik Jam yang menggantung miring di dinding. Pukul 13. 50.

Mama baru saja pulang. Biasanya beliau pulang lepas Ashar. Beberapa hari ini dia menerima cucian dan menyetrika pada  keluarga yang baru saja pindah. Aku mengamatinya dengan cermat. Ada wajah letih pada wajahnya yang mulai berkerut dimakan usia. Rambutnya pun mulai ditumbuhi uban. Sebenarnya, mama belumlah terlalu tua untuk usianya saat ini, 45 tahun. Tapi kerja keras, beban pikiran dan tantangan hidup membuatnya lebih tua dari umur yang sebenarnya.

       “Nak, besok Mama mungkin bermalam di rumah Bapak Bayu yang baru pindah itu. Mereka bikin syukuran untuk kepindahannya ke daerah kita. Mama diminta membantu masak dan cuci piring, moga saja upahnya bisa untuk membayar uang sekolahmu.” Mataku langsung berbinar, ada setitik harapan bersinar dalam hatiku, meski masih sangat samar. Terbayang kwitansi pembayaran yang bertuliskan “LUNAS”. Aku semakin terharu dengan mamaku.

       “Aku ikut aja, Ma..! Besok kan minggu, gak sekolah. Lagian kerjaan rumah dah oke semua.” Mama Cuma senyum. Itu tandanya gak masalah.

Rumah itu begitu mewah. Penampilan dari luar begitu “WAH” ditumbuhi rumput-rumput hijau yang rata mengikuti alur tanah. Di depan ada taman yang dijejeri beberapa anggrek berbagai jenis, bermacam Kaktus ditata dalam pot-pot yang nyentrik. Pohon  Palem muda berbaris dalam jarak empat-empat meter. Di bagian belakang kolam renang ukuran sepuluh meter persegi yang airnya begitu jernih mengalir dari lekukan sungai  buatan setinggi empat meter. Begitu alami. Rasa-rasanya, tentu segar berenang di dalamnya. Di samping, berjejer 2 mobil mewah merek Terrano. Pagar kokoh dibangun mengikuti model di tv-tv itu. Sepertinya rumah ini hanya pantas untuk pejabat setingkat bupati atau direktur beberapa perusahaan.

Aku agak sungkan masuk ke dalamnya. Seorang penjaga rumah mempersilahkan kami terus ke belakang. Kami langsung memasak untuk persiapan acara itu. Mama terlihat sangat sibuk memotong-motong, mencuci bahan, memisahkan, meracik bumbu dan cuci piring. Aku sendiri hanya menunggu perintah dari Mamaku. Di rumah ini yang terlihat hanya Pak Bayu dan istrinya serta anaknya yang berumur 6 tahun serta seorang penjaga rumah. Kami terus bekerja membereskan semuanya. Peluh menetes di tubuh Mama. Sesekali aku  ambil tissue untuk membersihkannya.Waktu menunjuk pukul  tujuh belas lewat sedikit. Pekerjaan tinggal sedikit lagi. Aku membersihkan sisa piring yang digunakan.

       “Hei……., kamu….kamu Dea kan? Kok, di dapur cuci piring? Sudah, Stop…..e…ee berhenti-berhenti!” Kamu gak pantas kerja begini di rumahku. Siapa yang suruh kamu ke sini….?”

Aku hanya melongo. Membiarkan pertanyaan-pertanyaan itu lewat tanpa satu pun mampu aku jawab. Aku sama sekali gak nyangka kalo ini rumah Noni, teman sekolahku….

Ibu hanya kaget kalo ternyata kami saling kenal. Tangan Noni menangkap lenganku dan menyeret ke ruang pribadinya. Aku gugup tapi ikut saja.

Akhirnya, tak ada lagi yang bisa aku sembunyikan darinya. Semuanya Aku ceritakan, tentang Mamaku, tentang kehidupan kami yang susah dan…tentang pembayaran komite dan osisku yang sudah tak mampu aku bayar…..sampai akhirnya kerja di sini bantu mama untuk pembayaran itu.

Dia hanya senyum mendengarku. Sekulum senyum tulus yang belum mampu kuartikan.

       “ Dea, tentang pembayaranmu nanti saya yang lunasi ke Pak Subekti, gak usah lagi dipikir. Dan tentang Mamamu biarlah kerja terus di rumah kami, nanti aku bilang ke Papa untuk memberikan gaji sepantasnya buat mamamu.”

  “Tuhan….Akhirnya kamu utus juga mahkluk untuk mengatasi kesulitanku. Tuhan…. Sungguh sangat besar kasih sayangmu dari apapun. Terima kasih Tuhan…”

Malam merambat pelan, angin berhembus lembut membelai tubuh dan hatiku. Terlihat kabut mengarak dibalik bayangan rembulan yang kurasakan  tersenyum khusus untukku. Ada suasana damai yang mengalun begitu saja menyelusup dalam jiwaku. Aku menutup gorden. Kutarik selimut bersama khayalku tentang masa depan. Esok akan kusambut mentari dengan asa yang bersinar. Aku bahagia, meski  hari ini saja. Besok, tantangan hidup lainnya pasti sudah menunggu.

                                                Bababulo,01 04 11

 

58 komentar untuk "Cerpen: Terima kasih, Tuhan!"

  1. Bahasa yang digunakan mudah dipahami karena menggunakan bahasa Indonesia yang jelas. Ceritanya menarik karena dapat menginspirasi tentang kesadaran masih banyak orang diluar sana yang kurang mampu.

    BalasHapus
  2. Cerpen ini sangat menarik untuk dibaca karena dapat menginspirasi anak muda untuk sabar dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Tuhan. Dan kesadaran untuk senantiasa membantu orang yang dalam kesusahan dan selalu mengingat bahwa masih banyak orang diluar sana yang kurang mampu dalam hal ekonomi.
    Bahasa yang digunakan mudah dipahami karena menggunakan bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  3. Cerita Ini Menarik Sih Cuman masih ada Kata Yang Belu Syaa Pahami contoh Seperti Kata"menggubris kan Itu Artinya apa Yah😁

    BalasHapus
  4. Ceritanya sangat menarik karena kita dapat mengambil hikmah bahwa masih banyak orang di luar yang baik dan bisa membantu kita saat kita kesusahan, kata kata yg di gunakan mudah di pahami

    BalasHapus
  5. Ceritanya sangat menarik karena mungkin saja isi cerpen ini bisa dialami oleh orang lain, dan kita bisa mengambil hikmah tidak semua orang itu mampu , tapi dia tetap tegar dan berusaha yang penting niat dan berdoa pasti ada jalannya

    BalasHapus
  6. Menurut saya pribadi, bahasa lokal (logat) dan bahasa gaul bukanlah perpaduan yang pas. Bahasa lokal bersifat kedaerahan dan tradisional, sedangkan bahasa gaul bersifat kekinian dan modern. Menurut saya, tradisional dan modern adalah sesuatu yang sangatlah bertolak belakang sehingga kurang cocok dipadukan dalam sebuah teks, terutama dalan dialog seorang karakter. Sehingga, menurut saya sebaiknya penggunaan bahasa dilakukan secara konsisten di mana jika menggunakan bahasa gaul, tetap digunakan bahasa gaul. Di luar daripada itu, amanat cerita yang berisi pesan untuk 'membantu orang yang membutuhkan' mudah dipahami dan sangat menginspirasi. Pandangan yang diangkat penulis mengenai 'roda kehidupan' sangatlah realistis. Selain itu, tata bahasa yang diisi kiasan sangat indah untuk dibaca

    BalasHapus
  7. Pandangan yang diangkat penulis yaitu perbedaan kehidupan yang logis setiap orang dalam hal ini perekonomian kadang posisinya di atas dan kadang di bawah. Pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut yaitu membantu orang yang membutuhkan, jangan sombong dengan apapun yang kamu punya karena Allah Swt. bisa saja mengambilnya dalam sekejap mata dan jangan lupa bersyukur kepada Allah Swt.. Menurut saya, cerita ini sangat menginspirasi. Dengan menggunakan majas atau gaya bahasa, penyampaian kalimat menjadi lebih menarik dan orang yang membacanya tidak bosan. Menurut saya, sebaiknya bahasa yang digunakan itu full bahasa gaul atau sekalian full bahasa daerah(lokal). Namun, gaya bahasa dalam cerita ini lebih dominan bahasa gaul daripada bahasa daerah. Jika bahasa gaul digabung dengan bahasa daerah itu mengurangi estetika tata bahasa. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan lebih baik bahasa gaul.

    BalasHapus
  8. cerpen ini memiliki kelebihan pada gaya bahasanya yang terkenal santai dan enak dibaca, sehingga mudah dimengerti oleh berbagai kalangan terutama anak muda. Dengan alurnya, cerpen ini mampu menyeret pembaca hanyut dalam cerita melalui percakapan yang terkesan natural dan apa adanya.

    BalasHapus
  9. Cerita pendek tersebut dapat menginspirasi banyak orang atau pembacanya dan sesuai dengan realita, dimana banyak siswa yang masih kesulitan misal dalam membayar komite. Pandangan dari penulis yaitu perbedaan tingkatan taraf hidup dan perekonomian yang tidak sama dalam artian ada yang berkecukupan dan tidak/kurang berkecukupan. Dalam cerpen juga ada hikmah yang dapat kita petik seperti sabar, berusaha, saling membantu dan tidak sombong. Mengenai panggunaan bahasa yang digunakan dalam cerpen menurut saya mungkin akan lebih baik jika penggunaan kalimat menggunakan satu bahasa atau tidak dicampur seperti antara bahasa gaul dengan bahasa daerah.

    BalasHapus
  10. Menurut saya cerpen ini sangat bagus karena menceritakan tentang seorang siswa yang tidak berkecukupan tapi tetap ingin sekolah dan seorang ibu yang rela banting tulang mencari uang untuk pembayaran komite sekolah untuk anaknya. Yang dapat kita pelajari dari cerpen tersebut harus selalu bekerja keras, sabar dana saling menolong satu sama lain. Dan penggunaan bahasanya mudah di pahami tetapi pembaca akan bingung jika bahasa yang di gunakan lebih dari satu bahasa oleh karena itu lebih bagus lagi kalo menggunakan satu bahasa saja.

    BalasHapus
  11. Cerita yang sangat menginspirasi pembaca. Pandangan pengarang dalam teks tersebut mengenai nilai kehidupan yakni perbedaan perekonomian yang di miliki setiap orang. Dari cerita tersebut kita dapat belajar tentang tolong menolong, kesabaran dalam menjalani setiap ujian dan cobaan dari-Nya dan jangan lupa bersykur atas segala yang sudah Allah SWT berikan kepada kita. Yang namanya kehidupan tiba masanya kita akan di atas dan tiba masanya pula kita akan di bawah. Roda kehidupan akan terus berputar seiring berjalannya waktu. Menurut saya, unsur kebahasaan dalam teks tersebut menggunakan bahasa yang tidak akurat, yaitu perpaduan antara bahasa gaul dan bahasa daerah. Mungkin lebih baik jika terfokus pada satu bahasa baik itu bahasa daerah maupun bahasa gaul.

    BalasHapus
  12. Cerita dari cerpen ini menarik dan banyak pelajaran yang bisaa diambil dalam cerita cerpen ini, pelajaran yang bisa kitaa ambil darii cerpen ini adalah kitaa tidak boleh menyerah atas masalah yang kitaa alami, meskipun masalah itu sangat berat bagii kitaa, kitaa harus terus kuat dalam menjalaninya, Karena semua masalah pastii ada jalan keluarnya. Dan bahasa yang digunakan cukup mudah untuk dipahami tetapi bahasa lokak(logat) dan bahasa gaul tidak cocok untuk dipadukan karena tradisional dan modern adalah sesuatu yang sangatlah bertolak belakang jadiii tidak cocok untuk dipadukan

    BalasHapus
  13. Menurut saya, cerita ini sangat menginspirasi dan penuh makna.
    Dimana ada seorang anak dari keluarga yang tidak berkecukupan dan dimana seorang ibu yang setiap hari harus tetap banting tulang agar dapat melihat anaknya tetap bersekolah dan tentunya dengan membayar komite.
    Selain itu, saya juga ingin berpendapat mengenai bahasa yang di gunakan dalam cerita ini, menurut saya dalam penggunaan bahasa dalam cerita ini sebaiknya cukup menggunakan 1 bahasa saja agar lebih jelas dan nyaman untuk di baca para pembacanya

    BalasHapus
  14. Menurut saya Cerpen ini sangat menarik untuk dibaca karena dapat menginspirasi anak muda untuk sabar dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Tuhan. Dan kesadaran untuk senantiasa membantu orang yang dalam kesusahan dan selalu mengingat bahwa masih banyak orang diluar sana yang kurang mampu dalam hal ekonomi.dan bahasa yang digunakan juga mudah dipahami

    BalasHapus
  15. Cerita yang sangat menginspirasi pembaca, bahwa sesulit apapun rintangan yang kita hadapi, jika kita masih memiliki harapan dan percaya pada harapan itu, yakinlah akan ada cahaya bagi kita untuk melewati gelapnya rintangan tersebut. Tetap sabar dan jangan lupa bersyukur karena Allah punya rencana tersendiri bagi umat nya.
    Dari sini jga kita belajar pentingnya saling tolong menolong tanpa harus melihat dari kalangan mana.

    BalasHapus
  16. Menurut saya cerita Ini sangat menarik, kita dapat mengambil pelajaran meskipun dalam keterbatasan economi ia tidak patang menyerah untuk mewujudkan cita-citanya dengan bersekolah, Dan pengorbanan seorang Ibu untuk menghidupi anaknya seorang diri dengan bekerja mencuci,menyetrika,berjualan Kurniah sampai menjaga anak orang Kaya yang sibuk serta ketulusan hating seorang sahabat untuk membantu meringankan masalah sahabatnya yang lama kenal

    BalasHapus
  17. Cerpen ini bagus dan menarik. Pandangan dari penulis dalam teks tersebut yaitu mengenai nilai kehidupan perbedaan ekonomi yang dimiliki pada setiap orang. Dalam cerpen juga terdapat beberapa pelajaran yang dapat kita ambil diantaranya yaitu kita harus senantiasa bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah swt. Kepada kita, senantiasa berusahan dan tidak mudah menyerah saat dalam mengatasi masalah, dan kita harus senantiasa membantu orang yang membutuhkan dan tidak sombong atas apa yang Allah swt berikan kepada kita, karena roda kehidupan terus berputar akan ada masanya kita berada diatas dan tiba masanya kita berada dibawah. Menurut saya penggunaan bahasa dalam cerpen tersebut kurang cocok, karena ada perpaduan dari bahasa lokal dan bahasa gaul. Sebaiknya bahasa yang digunakan full bahasa tradisional (lokal) atau full bahasa modern (gaul) agar seorang pembaca lebih nyaman dan mudah memahami cerpen tersebut.

    BalasHapus
  18. Dalam cerpen diatas saya terkesan karena dapat memperoleh palajaran bahwa kita harus bersabar dan tabah dan selalu ingat kepada yg maha kuasa.mencari arti dari sebuah kehidupan itu amatlah sulit bagi kita manusia biasa,maka dari itu kita harus memiliki tujuan hidup ,contoh nya cita cita yg kita impikan.
    Tetapi dalam penggunaan bahasanya,saya koreksi sedikit bahwa sebaiknya bahasa tradisional / modern Tidak disatukan dalam satu teks,alangkah baik ketika menggunakan satu bahasa saja.

    BalasHapus
  19. Cerpen ini sangat menarik untuk di baca. Pengarang memberi pandangan betapa pentingnya menjalani kehidupan dengan sabar dan bersyukur atas apa yang sudah di tetapkan.dan bahasanya santai dan enak di baca, sehingga mudah dimengerti oleh audiens

    BalasHapus
  20. Dari cerpen ini kita Bisa belajar betapa pentinya sebuah usaha dan doa demi menggapai cita-cita meskipun dalam keterbatasan ekonomi. Menurut saya dalam penggunaan bahasa dalam cerpen ini cukup menggunakan satu bahasa saja agar lebih mudah,jelas dan nyaman untuk di baca.

    BalasHapus
  21. Pandangan dari penulis tentang teks ini yaitu perbedaan status sosial ekonomi tidak lah menjadi tolak ukur untuk menjalin pertemanan, banyak pelajaran yang dapat dipetik dri cerpen ini seperti, kita harus tetap sabar dan berusaha karna kita tidak tau dari mana Allah SWT akan mendatangkan rezeki, kita harus menolong teman yang sedang kesusahan, dan senantiasa bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini karena masih banyak orang diluar sana yang jauh dari kata berkecukupan.
    Menurut saya pribadi, alur dri cerpen ini tidak mudah di tebak, tidak bertele - tele dan mampu membuat pembacanya penasaran dan tidak merasa bosan saat membaca cerpen tersebut.
    Perpaduan bahasa daerah dan bahasa gaul kurang cocok sebaiknya full menggunkan salah satunya. Tetapi menurut saya sebaiknya menggunaka full bahasa gaul saja agar pembaca dari luar daerah juga bisa paham dan membaca cerpen ini dengan nyaman.

    BalasHapus
  22. Ceritanya sangat menarik karena mungkin isi cerpen ini bisa di alami oleh orang lain, dan kita bisa mengambil hikmah tidak semua orang itu mampu,tetapi dia tetap semangat dan berusaha yang penting niat dan berdoa pasti ada jalannya dan masih banyak orang di luar yang baik dan bisa membantu kita saat kita kesusahan.

    BalasHapus
  23. Dari cerpen di atas saya pribadi menyimpulkan bahwa hidup ini selalu ada yang namanya cobaan, jadi cerpen tersebut mengajar kan kita yang namanya sabar. Dan rezeki itu sudah ada yang ngatur, kita tidak tau kapan rezeki kita akan datang dan dimana kita akan menemukan nya.
    Dari cerpen saya juga mendapat kan pelajaran.
    Sedikit komen, dari cerpen di atas bahasa yang di gunakan mudah saya pahami, tapi ada 1 kata yang tidak saya pahami yaitu menggubris.

    BalasHapus
  24. Cerpen yang sangat menginspirasi pembacanya. Tokoh Dea dalam cerpen tersebut menceritakan tentang seorang anak yang meskipun dalam keterbatasan ekonomi tetapi pantang menyerah untuk mewujudkan cita-citanya dengan terus bersekolah. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari cerpen tersebut, seperti pada tokoh seorang ibu yang banting tulang untuk menghidupi kebutuhan anaknya, Noni yang mengajarkan kita bahwasanya perbedaan status sosial ekonomi tidak menjadi tolak ukur untuk menjalin pertemanan. Selain itu, cerpen ini juga mengingatkan kan kita agar selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT, tidak mudah menyerah atas segala sesuatu, dan senantiasa membantu orang lain. Tetapi kekurangan pada cerpen tersebut yaitu penggunaan bahasa yang tidak sinkron ( bahasa gaul dan bahasa logat daerah ) sehingga terkesan menjadi sedikit kurang pas pada saat kita membacanya. Keseluruhan cerpen ini baguss, mudah di pahami dan sangat menginspirasi pembacanya

    BalasHapus
  25. Cerita yang sangat menginspirasi,mudah di baca dan di pahami
    Menurut saya dari cerpen di atas mengajarkan bahwa kita harus selalu bersabar dalam menjalani kehidupan karena pada dasar nya di balik semua itu pasti pasti ada hikmahnya yang Allah berikan.

    BalasHapus
  26. Cerpen ini sangat menarik untuk dibaca karena kita dapat mengambil hikmah dari cerita tersebut. Apapun keadaannya dan masalahnya pasti ada jalan keluarnya. Dari cerpen tersebut bahwa kita sadar masih banyak orang diluar sana yang kurang mampu.

    BalasHapus
  27. Cerpen ini sangat menarik karna dapat menginspirasi banyk orang seperti untuk sabar dalam menghadapi segala cobaan, pantang menyerah dalam mengejar cita-cita, selalu bekerja keras, dan membantu orang lain.Tetapi satu kekurangan dalam cerpen tersebut adalah penggunaan bahasa yang menggunakan bahasa gaul dan bahasa daerah (logat daerah) yang menyebabkan kurang cocok ketika kita membacanya. Menurut saya, akan lebih indah jika konsisten hanya menggunakan satu bahasa saja seperti contoh, ketika menggunakan bahasa daerah maka keseluruhannya pun menggunakan bahasa yang demikian begitupun apabila menggunakan bahasa gaul

    BalasHapus
  28. Sebagai pribadi cerita tersebut sangat menarik dimana cerita ini bisa mengajarkan kita untuk lebih bersyukur karena masih banyak orang diluar sana yang lebih membutuhkan. Dan cerita ini sangat menginspirasi bagi kita pembaca , karena dari cerpen tersebut kita bisa mengambil hikmahnya ..dan apapun itu pendidikan sangatlah penting bagi kita semua generasi bangsa. Jangan pernah menyerah tetap semangat demi menggapai cita-cita kita

    BalasHapus
  29. Dalam cerpen tersebut terdapat banyak pelajaran yang bisa kita ambil . Dalam menjalani hidup ini Kita tidak dapat lepas dari cobaan, Akan tetapi seberat apapun cobaan yang kita terima pasti ada jalan keluarnya . Sabar dan berusaha adalah kunci utama , yakinlah bahwa :
    "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Q.s Al-baqarah :286)

    BalasHapus
  30. Cerpennya sangat memotivasi.
    Meskipun tokoh utama memiliki latar belakang ekonomi rendah tetapi tetap berusaha mencari jalan atau berusaha untuk melanjutkan pendidikan. Dicerpen tersebut dapat disimpulkan untuk semangat melanjutkan hidup, tetap bersyukur kepada sang pemberi dan tidak menyerah atas semua yang terjadi karena roda kehidupan tetap berjalan.

    BalasHapus
  31. Menurut saya pribadi cerpen ini sangat menginspirasi banyak orang karna cerpen ini mengajarkan kita untuk tidak gampang menyerah dan tetap optimis untuk mencapai suatu cita-cita yang ingin di capai.Selain itu, cerpen ini juga mengingatkan kan kita agar selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT, tidak mudah menyerah atas segala sesuatu, dan senantiasa berusaha dan berdoa agar Allah SWT mempermudah jalan kita.

    BalasHapus
  32. Dalam cerpen tersebut mengingatkan kita bahwa setiap ujian dan cobaan akan ada jalan yang diberikan oleh Tuhan melalui apapun dengan tetap berusaha dan berdo'a

    BalasHapus
  33. Ceritanya sangat menarik dan sangat menyentuh, ada hikmah yang dapat di ambil jika kita dalam kesulitan / masalah nya di alami kita harus tetap bersabar tdk semua berjalan dengan baik. Karna Allah SWT menguji umatNya untuk bersabar. Untuk mendapatkan apa yang kita mau kita harus berusaha , doa dan tidak pantang menyerah.Tetapi satu kekurangan dalam cerpen tersebut adalah penggunaan bahasa yang menggunakan bahasa gaul dan bahasa daerah (logat daerah) yang menyebabkan kurang cocok ketika kita membacanya.

    BalasHapus
  34. Cerita di atas sangat menarik juga menginspirasi. banyak pelajaran ,Hikmah ,dan Nuansa hidup yang dapat kita pelajari.
    Dalam kehidupan
    Masalah hidup datang silih berganti terkadang memang terasa berat. Meski begitu, dengan sabar dan ikhlas semuanya akan menjadi lebih ringan. Dengan sabar dan ikhlas, setiap masalah akan lebih mudah dilalui. Kesabaran juga akan membuat kita lebih tegar dalam menjalani hidupDengan kesabaran kita memperoleh hasil lebih dari kekuatan kita.Sabarlah, tidak semua hal bisa kamu selesaikan sendiri. Untuk hal-hal di luar kemampuan otak dan pikiranmu harus belajar sabar dan senantiasa bertakwakkal kepadan Allah SWT sebab semua ujian dan cobaan hidup setalah nya pasti ada hal yang Allah rencanakan untuk kehidupan yang lebih baik yang tak di sangka sangka:)

    BalasHapus
  35. Cerpen yang cukup menginspirasi pembaca. Pandangan penulis dalam menulis cerpen tersebut mengenai persoalan perbedaan perekonomian seseorang. Di dalam cerita tersebut kita bisa tahu bahwa ada juga beberapa bahkan banyak manusia yang berhati baik, serta tetap bersyukur dan berterima kasih dengan apa yang kita punya, dengan apa yang kita peroleh/dapatkan. Dengan membaca cerpen tersebut kita bisa termotivasi untuk jangan patah semangat dalam menghadapi masalah hidup terutama untuk kita yang menginginkan masa depan yang cerah. Karna rezeky setiap manusia itu berbeda-beda, Allah swt sudah mengaturnya dengan sebaik mungkin. Soal hasilnya belakangan yang penting kita berusaha dan berdoa dalam menjalani hidup serta bertawakkal kepada sang pencipta.

    BalasHapus
  36. pandangan dari penulis teks ini ialah perbedaan status sosial ekonomi tidaklah menjadi tolak ukur untuk menjalin pertemanan, karna di dunia ini ada saja yang sangat beruntung mendapatkan segalanya dan ada juga yang mungkin bisa di bilang sangat susah , Allah hanya ingin menguji kesabaran para hambanya, maka dari itu ia menguji dengan memberinya berbagai rintangan .
    Menurut saya pribadi, alur dari cerpen ini tidak mudah di tebak, tidak bertele - tele dan mampu membuat pembacanya penasaran dan tidak merasa bosan saat membaca cerpen tersebut.
    Perpaduan bahasa daerah dan bahasa gaul kurang cocok sebaiknya full menggunkan salah satunya. Tetapi menurut saya sebaiknya menggunaka full bahasa gaul saja agar pembaca dari luar daerah juga bisa paham dan membaca cerpen ini dengan nyaman.

    BalasHapus
  37. Cerita ini sangat menginspirasi karena mengajarkan untuk selalu berusaha, sabar, dan semangat menjalani rintangan dalam kehidupan karena Tuhan selalu bersama dengan orang orang yang sabar

    BalasHapus
  38. Cerita ini menginspirasi bagi diri kita sendiri sesulit apapun kita, jangan pernah bersedih dan putus asa, tetap tegar dan bisa membantu orang tua dikala kesulitan menghampiri kita, karna masih banyak orang baik diluar sana yang mampu memberikan kita yang terbaik.

    BalasHapus
  39. Pada awal saya membaca cerpen ini, saya merasa ganjal pada penggunaan bahasanya, yang kurang cocok karna di setiap dialog menggunakan bahasa campuran (perpaduan bahasa). Ada baiknya untuk penggunaan bahasa sehari-hari (logat daerah) dan bahasa gaul sebaiknya tidak di padukan.🙏🏻

    Terkait cerita di atas, ada pesan yang dapat kita petik
    Bahwasanya Kunci utama dalam menghadapi suatu cobaan adalah sabar, ikhlas, ikhtiar, dan tawakal, Sesulit dan sebesar apapun situasi yang menimpa kita. Apa pun itu, kita pasti akan keluar dari situasi sulit itu. karena Allah tidak akan memberi cobaan kepada hamba-Nya melebihi batas kemampuan mereka.

    Terimakasih 🙏🏻

    BalasHapus
  40. Cerpen "Terima kasih Tuhan" sangat menarik utk dibaca,sehingga banyak orang yang termotivasi dan terinspirasi membaca cerpen ini.Pandangan penulis dalam teks tersebut mengenai nilai kehidupan yakni perbedaan perekonomian yang dimiliki setiap orang.Dalam cerpen tersebut kita bisa simpulkan bahwa banyak pelajaran dan hikma yang dapat kita petik diantaranya yaitu senantiasa selalu bersyukur atas apa yang telah di berikan oleh Allah SWT.Kepada kita, dan kita juga harus selalu berusaha,bersabar,saling membantu satu sama lain dan tidak sombong.Cerpen ini juga memotivasi kita sebagai pelajar/anak mudah agar jangan patah semangat dalam menghadapi masalah hidup untuk menginginkan masa depan yang cerah.Mengenai penggunaan bahasa yang digunakan dalam cerpen tersebut menurut saya cukup mudah dipahami tapi mungkin akan lebih baik jika penggunaan kalimat menggunakan satu bahasa saja dan tidak di campur antara bahasa gaul dengan bahasa daerah.

    BalasHapus
  41. Cerpennya menarik untuk dibaca, karena banyak motivasi yang bisa kita ambil dari cerita tersebut. Dalam cerita tersebut kita bisa tahu kalau diluar sana masih banyak yang belum berkecukupan maka dari itu jangan lupa untuk selalu bersyukur.

    BalasHapus
  42. Cerita di atas mengajarkan kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan YME atas segala apa yang telah diberikan kepada kita

    BalasHapus
  43. Cerpenya sangat bagus dan menarik membuat pembaca termotivasi dan dalam cerita tersebut kita diajarkan untuk senantiasa selalu bersyukur atas apa yang kita miliki.

    BalasHapus
  44. Cerpen nya sangat bagus dan menarik membuat pembaca termotivasi dan mengajarkan kita untuk senantiasa selalu bersyukur atas apa yang kita miliki karena masih banyak orang di luar sana yang lebih membutuhkan.

    BalasHapus
  45. cerpen ini mengajarkan kita bahwa sesulit apapun kita dalam mengahadapi berbagai masalah kita harus tetap sabar dan berdoa , kita harus yakin bahwa kita di uji oleh Tuhan dan akan diberikan jalan kemudahan. Adapun kekurangan dari cerpen Menurut saya pribadi ialah pemilihan kata dalam cerpen ini ada sebagian besar yang tidak baku sehingga terkadang sulit dicerna oleh pembaca

    BalasHapus
  46. cerita ini sangat menarik, tetapi endingnya sangat mudah di tebak. Bahasa yang di gunakan bercampur dengan bahasa baku, bahasa daerah dan bahasa asing, agar terlihat rapi lebih baik menggunakan satu bahasa saja agar pembaca juga mudah memahami nya. Di dalam cerpen ini juga banyak hikmah yang dapat kita ambil salah satu nya adalah kita harus bersyukur dengan apa yang Allah berikan dan masalah seberat apapun pasti akan ada jalan keluarnya kita hanya perlu bersabar, berusaha dan berdo'a dan salah satunya juga yang kita bisa ambil dari cerita ini adalah kita tidak boleh membeda bedakan status sosial ekonomi, kita sebagai orang yang mampu harus menolong orang orang yang ke kurangan.

    BalasHapus
  47. Cerpen yang bagus dan sangat memberi motivasi kepada para pembaca untuk selalu bersyukur untuk apa yang sudah Allah Swt berikan kepada kita. Dan cerita ini juga mengajarkan kita bahwa seberat apapun itu masalah, pasti ada jalan untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut. Sebab, Allah Swt tidak akan menguji suatu kamu manusia jika ia tidak mampu untuk menyelesaikannya.

    BalasHapus
  48. Cerita ini sangat menarik dan menginspirasi semua orang bahwa di atas cerpen ini menceritakan tentang sebuah siswa yang tidak bercukupan bahwa dia harus selalu sabar dan menjalani dengan penuh ke ikhlaskan karena pada dasarnya di balik semua itu pasti ada hikmah yang Allah berikan kepada hambanya yang sabar dalam menjalaninya ujian ini

    BalasHapus
  49. Menurut saya cerita ini sangat menarik dan menginspirasi para pembaca.Pandangan yang dikemukakan penulis adalah perbedaan kehidupan setiap manusia yaitu perbedaan ekonomi yang dimiliki, kadang berada di atas kadang juga di bawah.Dalam cerpen ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita harus selalu mensyukuri apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, kita juga harus selalu berusaha, sabar, dan tidak putus asa atas semua yang telah terjadi karena roda kehidupan terus berjalan.Penggunaan bahasa yang digunakan menurut saya mudah untuk dipahami, namun akan lebih baik jika penggunaan kalimat menggunakan satu bahasa saja dan tidak tercampur antara bahasa daerah dan bahasa gaul.

    BalasHapus
  50. cerita ini sangat menarik dan sangat menginspirasi semua orang. dan ceritanya memberikan kita banyak motivasi untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah diberikan oleh Allah swt kepada kita.

    BalasHapus
  51. Cerpennya menarik untuk dibaca karena banyak memotivasi para pembaca untuk selalu bersabar dalam menghadapi kesulitan dan selalu mensyukuri atas apa yang kita miliki

    BalasHapus
  52. Cerpen ini sangat menginspirasi pembaca.Pandangan pengarang dalam teks tersebut mengenai perekonomian yang dimiliki setiap orang.Dari cerpen tersebut kita juga dapat belajar tentang kesabaran serta tolong-menolong

    BalasHapus
  53. Menurut saya, cerita Ini banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil contohnya saat Dea yang tidak menyerah untuk tetap mengeyam pendidikan meskipun kondisi ekonomi tidak mendukung. Ceritanya menurut saya penyampaiannya sudah sangat bagus untuk dipahami hanya sedikit saran untuk penggunaan bahasa sebaiknya hanya menggunakan satu bahasa saja,tidak dicampur antara bahasa lokal dan bahasa gaul

    BalasHapus