Lanjut Kuliah, Siapa Takut?


     
                                                                                          Foto: Dokumen Penulis

 Lanjut kuliah itu impian semua orang, termasuk anda tentunya. Berangkat ke kampus dengan style yang beda waktu  SMA dulu. Baju boleh motif kotak, bunga-bunga, bahkan boleh dengan baju kaos berkerah. Celana juga begitu, celana kain, jeans dan sejenisnya. Aksesori lainnya juga boleh tak sama yang lain. Beda kan dengan di sekolah dulu? Berbaju putih bercelana hijau, berbaju batik bersepatu hitam, berpakaian pramuka berkaos kaki hitam. Pokoknya harus seragam. Ayo, ada yang menyangkal? Acungkan tangan! Hanya yang bandel yang beda dan biasanya langganan guru BK. kalau begitu, biasanya ada surat 'cinta' terbang ke rumahmu.

    Oh iya, ada beragam  jawaban masuk  ketika ditanya mau lanjut ke mana. Ada yang  langsung menentukan pilihannya. Yang lain hanya diam dengan tatapan kosong, selebihnya lebih banyak yang menggeleng dan menunduk. Kalau ditelisik lebih jauh ternyata sebagian besar pengen  kuliah sebenarnya karena  kudu punya mimpi untuk sukses seperti tetangga yang hidupnya mapan. Jadi dokter, dosen, guru, pengacara, pengusaha, anggota DPR. Singkatnya banyak pertimbangan.

     Wajar saja kalau banyak siswa berpikir untuk lanjut kuliah. Beberapa uneg-uneg yang muncul  antara lain tempat kuliah, jurusan apa, tinggalnya di mana, biaya kuliah, makan, beli buku dan embel-embel lainnya. Kalau di urut satu-satu, problemnya  antara lain.

  1. Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi nyatanya menjadi pertimbangan tersendiri untuk lanjut kuliah. Banyak siswa yang ingin lanjut di kampus yang sudah punya 'nama' dan alumninya terbukti banyak yang sudah bekerja di berbagai bidang. jadi dokter, pengacara, pegawai negeri, dosen, guru, arsitek, diplomat, anggota DPR, dan bidang profesi lainnya. Masalahnya, Seleksi perguruan tinggi ini tidak mudah. Butuh kesiapan-kesiapan tertentu seperti dokumen portofolio, Peringkat di sekolah sebelumnya. Lebih penting lagi, perlu kecerdasan akademik tentunya.
  2. Tempat Tinggal. Pertimbangan lain siswa yang ingin lanjut yakni tempat tinggal. Siswa yang lulus di perguruan tinggi di luar daerahnya tentu sangat berpikir bagaimana caranya hidup jauh dari orang tua. Tiba-tiba harus terpisah dengan keluarga dengan jarak ratusan kilometer. Semua kebutuhan dipenuhi sendiri. Masak, cuci baju,  ke kampus sendiri, naik angkot. Belum lagi fasilitas yang serba terbatas lainnya. Untuk yang terbiasa urus sendiri tentu that's not problem.
  3. Biaya. Bagian ini menjadi monster horor  yang menjadikan anda  berpikir seribu kali untuk lanjut belajar. Kuliah itu butuh biaya. Beli buku, biaya indekos, makanan, transport, pakaian, dan biaya-biaya lainnya. Banyak teman-teman anda  yang tak jadi menyampaikan keinginannnya kepada orang tuanya karena sudah tahu jawabannya seperti apa. Banyak  yang sadar diri bahwa sebenarnya dia tak akan mampu berkuliah ke depannya dan hanya membuat orang tuanya banting tulang lebih keras lagi. 

Persoalan-persoalan ini lumrah dan umum dialami semua siswa yang ingin lanjut. Tapi bukan berarti jalan untuk lanjut pendidikan meraih cita-cita itu tertutup sama sekali. Berarti tetap ada solusi untuk problem ini? Betul, tetap ada jalan, pintu tetap terbuka. Caranya? ya, perlu niat, semangat, dan kerja keras. Untuk menyiasati tiga persoalan di atas agar tetap bisa kuliah berikut beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Pilih tempat kuliah sesuai cita-cita yang sudah dipatok sebelumnya. Misalnya mau jadi dokter, guru, dosen, pengacara. Cari info perguruan tinggi yang membuka jurusan-jurusan ini. Pelajari profil kampus tujuan. Misalnya, letak kampus, akreditasinya, fasilitasnya, sistem perkuliahan, daya tampungnya, tingkat persaingan masuk. Lebih penting, serapan alumni yang sudah bekerja dari kampus itu. Usahakan pilih jurusan yang mampu menjadikan anda bekerja setelah lulus kuliah. Bisa juga anda geser sedikit pilihan kampusnya. Pilih sekolah ikatan dinas yang dibiayai oleh pemerintah, kalau kuliah kelar langsung bisa jadi ASN.
  2. Tempat tinggal ketika lulus nanti juga perlu dipertimbangkan. apakah indekos nantinya ketika kuliah, tinggal dengan tante, atau ada teman yang mengajak tinggal sama-sama. Perhitungkan jarak dari kampus ke tempat tinggal. Usahakan dekat. Bisa ditempuh dengan jalan kaki, atau naik angkot satu jalur dan tidak transit dengan angkot yang lain atau naik kendaraan sendiri jarak tempuhnya hanya lima belas menit. Poinnya, jarak tempat tinggal dengan kampus itu punya pengaruh kuat untuk irit biaya.
  3. Sebelum memilih kampus tujuan dan jurusan yang akan dipilih, cari tahu  berapa biaya kebutuhan kuliah nantinya. Buatlah desain pembiayaan untuk satu tahun dulu. Misalnya, Uang pangkal masuk, UKT, biaya kost, uang makan, uang transpor, uang saku, biaya beli buku, dll. lakukan rembuk dengan orang tua. Minta pendapatnya tentang rincian biaya yang anda buat. Biasanya, untuk orang tua dengan penghasilan tetap seperti ASN, pengusaha, petani sukses itu tidak menjadi persoalan.  Yang kadang  menjadi soal yang orang tuanya penghasilan pas-pasan, pekerjaan tak menentu, jumlah tanggungan banyak. Kadang mereka tak mengiyakan untuk kuliah. Bagi anda yang alami ini jangan kecewa, putus asa, apatah lagi mengutuk orang tua mengapa tidak kaya seperti yang lain. Banyak kok orang sukses yang senasib dengan anda. Mereka juga dari latar ekonomi yang sulit.  Beberapa trik yang bisa anda lakukan untuk ngalami hal begini antara lain. Pertama,  cari info beasiswa yang ada, misal Bidik Misi, beasiswa prestasi, beasiswa perusahaan. Pelajari alurnya, penuhi kelengkapan berkasnya. Kedua, kalau kuliah jauh dari keluarga terkendala biaya, mendaftarlah di kampus yang dekat dengan rumah anda, tentu dengan jurusan yang sama. Soal kualitas pembelajaran itu bergantung semangatmu dalam belajar, tidak murni karena kampusnya mewah. Ketiga, usahakan bisa bekerja part time seperti menjaga toko buku, karyawan bengkel,  belajar menulis artikel, cerpen lalu dikirim ke media. Honornya lumayan untuk tutupi kebutuhan kuliah. Keempat, tidak perlu gengsi, minder, tidak percaya diri. Justru anda harus bangga terhadap diri sendiri karena mampu kuliah dengan tidak terlalu merepotkan orang tua. Jadi, jalan tetap terbuka khan. Ayo, berdoa dan semangat!


Posting Komentar untuk "Lanjut Kuliah, Siapa Takut?"