Ragam Bahasa Indonesia

 

Ragam Bahasa Indonesia


                                                            Sumber: www.bing.com

A.    Pengertian

    Bahasa di seluruh dunia berbeda-beda. Bahkan, dalam satu bahasa yang sama saja, penutur dapat menggunakannya secara berbeda-beda. Variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa inilah  yang disebut dengan ragam bahasa. Pemakaian bahasa  dapat ditentukan oleh beberapa faktor. Tidak hanya factor-faktor kebahasaan. Faktor-faktor di luar kebahasaan juga mempengaruhi pemakaian bahasa, antara lain factor lokasi, geografis, sosiokultural, dan situasi. Inilah yang memunculkan ragam bahasa.

    Dari berbagai ragam bahasa tersebut, kalimat merupakan salah satu bentuk  yang mudah dikenali  dalam berbagai  ragam bahasa tersebut, terutama jika dilihat dari segi fungsi dan konteks pemakaiannya. Misalnya, terdapat kalimat ragam bahasa lisan dan tertulis, kalimat ragam  baku dan popular, kalimat ragam ilmiah dan ragam sastra, dan sebagainya.


B.    Ragam Bahasa Indonesia

    Bahasa Indonesia  memiliki berbagai bentuk ragam bahasa dalam pemakaiannya. Berbagai bentuk ragam bahasa ini dapat dipengaruhi oleh faktor sejarah dan perkembangan  masyarakat penuturnya. Meskipun memiliki berbagai bentuk ragam bahasa, bahasa tersebut tetap disebut bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan  ragam bahasa memiliki ciri dan kaidah tata bunyi, pembentukan kata dan kalimat, serta tata makna  yang secara umum sama dengan bahasa Indonesia. Kesamaan itulah yang membuat kita tetap  dapat memahami orang lain berbahasa Indonesia walaupun kita mengetahui bahwa bahasa Indonesia   yang digunakan memiliki beberapa perbedaan. Jika dilihat dari sudut pandang penutur, ragam bahasa dapat  dapat diperinci menurut patokan  daerah, pendidikan, dan sikap penutur. Berikut uraiannya.

1.     Ragam Bahasa Menurut Daerah

Ragam bahasa yang berkaitan dengan letak daerah  sering disebut logat atau dialek. Bahasa yang digunakan  pada daerah yang berdampingan  biasanya memiliki beberapa perbedaan . Ini juga termasuk dialek. Meskipun dialek bahasa  tersebut berbeda, penutur antara kedua daerah tersebut  tetap dapat memahami  dan berhubungan secara timbal-balik. Kesalingpahaman  antara penutur  dari kedua wilayah tersebut terjadi  karena bahasa yang  digunakan umumnya memiliki kesamaan. Sementara itu, jika penutur antara kedua wilayah atau lebih sulit berhubungan  karena dipisahkan oleh  pegunungan, selat, atau laut. Bahasa yang dimiliki kedua daerah tersebut  lambat laun  akan banyak berubah. Perubahan bahasa  yang semakin banyak tersebut dapat membuatnya dianggap  sebagai bahasa yang berbeda  karena penutur antara kedua wilayah sudah tidak dapat saling memahami.

2.     Ragam Bahasa Menurut Pendidikan NormalRagam bahasa juga dapat dipengaruhi  oleh faktor pendidikan . Seseorang yang berpendidikan  biasanya  memiliki perbedaan  bahasa dengan orang yang tidak berpendidikan. Misalnya, bunyi /f/ dan gugus konsonan /-ks/ cenderung lebih banyak digunakan  pada kaum terpelajar, seperti pada kata fadil, fakultas, film, dan kompleks. Sementara itu. Pada golongan orang-orang yang  yang tidak berpendidikan akan menyebunya denagan padil, pakultas, pil, dan komplek.

3.     Ragam Bahasa menurut Sikap PenuturRagam bahasa yang dipengaruhi sikap penutur  serut disebut sebagai langgam atau gaya. Pemilihan bahasa pada  bentuk ragam bahasa ini bergantung pada sikap penutur  terhadap lawan bicara atau pembacanya. Berbagai sikap yang dimiliki oleh penutur ini dipengaruhi oleh  berbagai aspek, antara lain aspek usia dan kedudukan  mitra tutur, tingkat keakraban antar penutur, pokok permasalahan yang disampaikan, dan tujuan penyampaian informasi.

4.     Ragam Bahasa Berdasarkan  Pemakaiannya. Jika didasarkan pada pemakaiannya, ragam bahasa terdiri atas tiga macam, antara lain:

1)     Ragam bahasa dari sudut pandang bidang atau pokok persoalan.

2)     Ragam bahasa berdasarkan  media atau sarananya.

3)     Ragam bahasa pencampuran 

Ragam bahasa menurut bidang atau pokok persoalannya itu dipengaruhi oleh luasnya pergaulan, pendidikan, profesi, serta bidang-bidang yang dikuasai oleh penutur.

Ragam bahasa menurut media atau sarananya umumnya terbagi atas ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Ragam bahasa campuran  adalah ragam bahasa yang terjadi karena adanya percampuran  antara bahasa-bahasa yang digunakan  secara berdampingan sehingga sehingga mengakibatkan munculnya bahasa slang

      Selain bentuk-bentuk ragam bahasa yang disebabkan oleh faktor kedaerahan, tingkat pendidikan, dan sikap penuturnya, dikenal pula pembagian ragam bahasa  berdasarkan aspek-aspek berikut:

1.     Berdasarkan bidang atau keperluannya, ragam bahasa dibedakan menjadi:

a.      ragam bahasa undang-undang,

b.     ragam bahasa jurnalistik,

c.      ragam bahasa sastra,

d.     ragam bahasa sehari-hari.

2.     Berdasarkan  media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan menjadi dua.

a.      ragam lisan  meliputi

1.     ragam bahasa cakapan,

2.     ragam bahasa pidato,

3.     ragam bahasa kuliah,

4.     ragam bahasa panggung.

b.     ragam tulis  meliputi:

1.     ragam bahasa teknis,

2.     ragam bahasa undang-undang,

3.     ragam bahasa catatan,

4.     ragam bahasa surat.

3.     Ragam bahasa menurut hubungan  antarpembicara dibedakan menjadi:

a.      Ragam bahasa resmi,

b.     Ragam bahasa santai,

c.      Ragam bahasa akrab. 

Daftar Pustaka:

Kosasih, Engkos. 2018. Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

           

Posting Komentar untuk "Ragam Bahasa Indonesia"